BANJARMASIN (LKBKalimantan.com) - Pulau Kalimantan dijuluki daerah 'Seribu Sungai'. Di sini banyak pasar terapung, salah satunya yang menjadi obyek wisata terkenal di Kalimantan Selatan adalah Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin. Ke sanalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono berkunjung, Kamis (24/10) pagi tadi.
Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu.
Presiden SBY dan Ibu Ani tiba di Dermaga Bandarmasih pada pukul 06.00 WITA atau pukul 05.00 WIB, lalu dengan menggunakan perahu, menyusuri sungai Barito untuk menuju Pasar Terapung Muara Kuin. Perjalanan dengan perahu ini sekitar 20 menit.
Di sekililing pasar apung ini terlihat banyak tempat tinggal para penduduk yang berbentuk rumah panggung. Lebih dari 10 perahu pedagang --dalam bahasa Banjar disebut Jukung-- langsung merapat ke kapal yang ditumpangi Presiden untuk menawarkan dagangannya. SBY dan Ibu Ani pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memesan buah dan sayur-sayuran khas pasar terapung yang dijual para pedagang.
Dalam bahasa Banjar, para pedagang ini disebut dengan Dukuh. Para Dukuh yang dagangannya sudah laku kemudian pergi agar perahu pedagang lainnya bisa bergantian merapat ke kapal Presiden.
Bukan hanya membeli sayur mayur, buah-buahan, ikan, dan rebung yang berukuran sangat besar, serta barang kebutuhan dapur lainnya, bahkan SBY dan Ibu Ani yang hampir 1 jam berada di pasar apung ini juga membalas salam dan sapa pedagang sembari menyerahkan sendiri uang pembelian.
SBY memakai topi khas Kalimantan yang baru dibeli dari pedagang. Selain itu, Presiden juga terlihat langsung memakan buah pisang yang sudah dibeli.
"Pisangnya enak. Manis, "ujar SBY sambil memakan pisang yang ada di genggamannya.
Antusias warga akan datangnya Presiden bukan hanya terlihat di wajah pedagang. Warga yang rumahnya berada di sekiling pasar apung Muara Kuin ini terlihat berdiri di depan rumah panggungnya masing-masing. Bahkan ada juga hiburan yang disajikan warga berupa nyanyian lagu daerah Kalimantan.
"Apa yang bapak dan ibu jual ini bagus, halal. Kami juga membeli dengan ikhlas. Mudah-mudahan rejeki bapak-ibu semakin bertambah, "ujar Presiden kepada para Dukuh. "Bawa kapalnya hati-hati, kalau ada gelombang tinggi juga hati-hati. Sekali lagi terima kasih, dan terima kasih juga hiburannya, "SBY menambahkan.
Salah seorang pedagang yang berhasil ditemui wartawan di atas Sungai Barito, Herman, mengatakan bahwa barang dagangannya sudah laku Rp 200 ribu.
"Tadi laku 200 ribu. Singkong dan jeruk, "
ujar pedagang yang sudah berjualan di pasar apung selama 20 tahun, tersenyum sumringah.
Selain menjual sayur mayur dan kebutuhan dapur lainnya, juga terdapat Jukung atau perahu yang dipergunakan sebagai warung makan. Warung makan di atas perahu ini antara lain menyediakan soto banjar dan nasi kuning.
Pasar Terapung Muara Kuin yang dikunjungi Presiden dan Ibu Negara ini merupakan pusaka saujana kota Banjarmasin. Pasar ini mulai beroperasi setelah sholat Subuh sampai selepas pukul 07.00 pagi. Perahu besar dan kecil berdesak-desakan mendekati pembeli, sesekali terlihat oleng dimainkan gelombang sungai.
Barang-barang yang diperjualbelikan biasanya adalah hasil produksi para Dukuh sendiri ataupun milik tetangganya. Tangan kedua yang membeli dari para pedagang (Dukuh) untuk dijual kembali disebut Panyambangan. Keistimewaan pasar ini adalah masih sering terjadinya transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut Bapanduk.
Tampak ikut dalam rombongan kapal Presiden antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.*** (yun)
> Foto : Presiden SBY dan Ibu Ani membeli topi dari pedagang di Pasar Terapung Muara Kuin, Banjarmasin, Kalsel, Kamis (24/10) pagi tadi. ***(foto: istimewa/presidenri.go.id)
