JAKARTA(LKBK)- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji film 99 Cahaya di Langit Eropa. "Luar biasa. Saya sungguh senang mendapat banyak hal setelah melihat film ini," kata Presiden seusai menyaksikan pemutaran perdana film garapan sutradara Guntur Soeharjanto tersebut, di XXI Cinema, Djakarta Theater, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (29/11) malam.
Film yang diangkat dari novel best seller karya Hanum Salsabiela Rais (putri Amien Rais) dan Almahendra ini menggambarkan peradaban Islam di Eropa. Menurut SBY, cerita film ini dapat menjadi bahan pembelajaran. "Eropa tempat bertemunya jejak peradaban (trail of civilization). Saya kira peradaban itu bukan untuk memisahkan, tapi menyatukan kita semua," ujar SBY seusai pertunjukan.
"Ini satu karya seni yang luar biasa, bukan hanya cerita yang segar, penuh pembelajaran yang ditulis oleh Mbak Hanum dan Mas Rangga, tetapi juga diekspresikan para artis kita dengan tampilan yang luar biasa, digarap secara apik oleh sutradara kita," SBY menambahkan.
SBY menyaksikan film ini bersama Ibu Ani, mantan Ketua MPR Amien Rais, dan sejumlah menteri, seusai hujan yang mengguyur Jakarta. 99 Cahaya di Langit Eropa mengambil lokasi di berbagai kota di Eropa, seperti Wina (Austria), Paris (Perancis), Cordoba (Spanyol), dan Istanbul (Turki). Film ini akan diputar di bioskop-bioskop mulai 5 Desember nanti.
Film ini berkisah tentang perjalanan spiritual sepasang suami isteri, Hanum dan Rangga, dalam menjalani kehidupan seorang Muslim di tanah Eropa selama 3 tahun. Pencarian cahaya Islam di benua Eropa ternyata tak sekadar menampakkan berbagai bangunan, atraksi, dan keindahannya yang terkenal. Hanum dan Rangga menemukan banyak area di Eropa yang menaruh sejuta misteri tentang Islam.
Dikisahkan Hanum yang menemani suaminya untuk memperdalam ilmu di Eropa bertemu dengan Fatma, seorang muslimah asal Turki di Austria dan seorang perempuan mualaf bernama Marion Latimer. Pertemuan dengan orang-orang baru ini memberikan banyak pencerahan baru bagi Hanum mengenai kebesaran Islam. Bagi Rangga, pertemuan tersebut membuatnya sadar bahwa Eropa memiliki jejak sejarah Islam yang sangat berharga.
Dalam proses menuntut ilmu, Rangga juga bertemu dengan orang-orang yang memberinya banyak pelajaran, seorang wanita non muslim bernama Marjaa, seorang teman dekat yang tidak memeluk agama apapun bernama Stefan, hingga seorang rekan asal Pakistan bernama Khan sebagai teman belajar mendalami Islam.
Presiden melihat bahwa cerita ini digarap dengan apik, halus, dan dengan natural memadukan keindahan dialog dan falsafah. "Tentu tidak mudah merakit semuanya menjadi satu kesatuan karya seni yang luar biasa," ujar SBY.
"Betapa banyak nilai yang ditampilkan dalam tayangan film ini, perdamaian, persaudaraan, toleransi, dan banyak sekali falsafah, pesan spiritual dan nilai yang sering kita dengar dalam khotbah, di tempat ibadah, tapi kita menyaksikan langsung implementasi dari semua nilai itu," Presiden SBY menambahkan.
SBY berharap rakyat Indonesia dapat pula menonton film ini, bahkan Presiden sempat mengungkapkan keinginannya untuk menonton film ini sekali lagi.
Film ini dibintangi Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Dewi Sandra, Nino Fernandez, Fatin Shidqia, Marissa Nasution, dan Alex Abbad.
Terlihat pula dalam pemutaran perdana film ini Mensesneg Sudi Silalahi, Menparekraf Mari E Pangestu, dan Menhut Zulkifli Hasan. ***(fbw)
>FOTO : Presiden SBY dan Ibu Ani, bersama mantan Ketua MPR Amien Rais, menyaksikan film `99 Cahaya di Langit Eropa`, di Djakarta Theater, Jumat (29/11) malam.***(foto: abror/presidenri.go.id)