» » » » Mata Praja Putri IPDN Disiram Cairan Pel Lantai

Mata Praja Putri IPDN Disiram Cairan Pel Lantai

Penulis By on Kamis, 01 Mei 2014 | No comments

BANDUNG- Kepala Kepolisian Sektor Jatinangor Kabupaten Sumedang Komisaris Rudy De Vries mengatakan para pelaku penyiram larutan kimia ke mata lima praja madya perempuan IPDN adalah empat praja nindya perempuan. Seperti di tayangkan pada laman Tempo.co,bahwa Rudy De Vries  menduga aksi senior yang berbuntut dilarikannya kelima junior ke rumah sakit itu dilatari rasa tersinggung dan emosi.
"Inisial pelakunya MP, IA, NN, dan DP. Keempatnya praja nindya perempuan, senior dari kelima korban," ujar Rudy di kantornya, Rabu, 30 April 2014. Aksi dilakukan di kawasan mess praja di kampus IPDN pada Ahad malam, 27 April 2014, sepulang kegiatan rutin praja di Gunung Manglayang.
"Satu orang dipanggil di dekat mess praja nindya, empat orang di mess praja madya. Mereka disiram air mengandung zat kimia ke muka dan mengenai mata," kata Rudy. Polisi, kata dia, sejauh ini tidak mengetahui pasti zat kimia apa saja yang terkandung dalam air yang disiramkan ke wajah para korban.
"Cuma dari hasil penyelidikan kami, ditemukan cairan pengharum lantai dan ruangan, yang mengandung karbol dan zat kimia non-porstek," kata Rudy. "Tapi tidak ada air keras ataupun perkelahian antara praja perempuan seperti disangkakan orang," ujarnya.
Rudy juga mengaku sejauh ini polisi baru bisa menyelidiki kasus kekerasan di kampus calon aparat pemerintah tersebut. Pengusutan belum meningkat ke penyidikan kasus. Alasannya, para korban maupun keluarganya tak juga membuat laporan resmi ke Kepolisian.
"Kalau tidak ada LP (laporan polisi dari korban) kami tidak bisa menindaklanjuti (ke penyidikan). Lagipula para orang tua kelima korban sudah datang ke kampus IPDN dan menganggap tak ada masalah. Para pelaku juga sudah dikenai sanksi oleh IPDN," kata dia.
Penjelasan pejabat Biro Kemahasiswaan IPDN, Bernhard, berbeda dengan penjelasan Rudy. Menurut dia, mata kelima praja terkena cipratan air bercampur tanah yang disiramkan sebagai sambutan senior kepada rombongan praja junior yang baru tiba di kampus sepulang kegiatan bersama di Gunung Manglayang, Ahad malam.

"Yang menyiramnya tidak satu orang. Enggak ketahuan jelas siapa saja," kata Bernhard, ketika ditemui di kampus IPDN, Rabu, 30 April 2014. Ia juga menyangkal kampusnya telah memberikan sanksi kepada para pelaku. "Kan, karena itu tadi, pelakunya yang menyiramkan air itu siapa saja enggak jelas."***(Tempo.co)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya