JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) kontestan pemilihan presiden (pilpres) tidak melakukan euforia kemenangan yang mereka klaim, apalagi dengan pengerahan massa. Keduanya menyanggupi harapan tersebut.
Capres nomor satu Prabowo Subianto dan capres nomor dua Joko Widodo menyampaikan kesanggupan tersebut dalam keterangan pers, seusai diterima Presiden SBY di Puri Cikeas Indah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7) malam. Joko yang datang bersama cawapres Jusuf Kalla diterima Presiden pada pukul 21.20 WIB, sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa diterima pukul 22.40 WIB.
"Euforia kemenangan hanya sampai malam ini saja," kata Joko Widodo.
Joko juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kepemimpinan Presiden SBY dalam mengawal jalannya pilpres sehingga semuanya berjalan lancar, baik, damai, dan aman. Joko menjelaskan, pertemuan ini atas permintaannya. "Kami sore tadi memohon bertemu dengan Bapak Presiden dan beliau langsung merespon, malam hari ini kami diterima. Alhamdulillah," ujar Joko.
Sedangkan Prabowo yang memberi keterangan pers sekitar dua jam setelah Joko Widodo menjelaskan, bahwa Presiden SBY meminta kedua pasangan capres-cawapres dapat menjaga ketenangan dan menghindari konflik horizontal. "Kami katakan itu komitmen kami dari awal, kami terus-menerus menginstruksikan pada jajaran kami untuk terus tenang, sejuk, dan menahan diri," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, pihaknya berpegang pada real count yang akan ditetapkan KPU,pada 22 Juli nanti. Begitu pun dengan deklarasi kemenangan. "Pak SBY dulu tidak pernah melakukan deklarasi sebelum ditetapkan oleh KPU, padahal bedanya saja 20 persen," Prabowo menambahkan.
Dalam kedua pertemuan ini, SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.***(fbw)