JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto tampak geram saat mengajak para awak media ke dalam kediamannya di wilayah Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). Dia tak segan menyindir para media yang tidak pro pasangan nomor satu.
Awalnya, Prabowo mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu. Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu juga memberikan kesempatan agar media yang mayoritas media televisi itu mencari spot di sekitaran rumahnya untuk melangsungkan wawancara.
Seperti saat ANTV mewawancarai, Prabowo tampak santai menjawab tiap pertanyaan. Namun, ketika televisi Berita Satu mendapat kesempatan, dia langsung menyindir.
Menurut Prabowo, media milik Lippo Grup itu sadis dalam memberitakan dirinya. Tidak hanya televisinya, dia juga menyinggung koran berbahasa Inggris, Jakarta Globe yang merupakan salah satu grup dengan Berita Satu.
"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe. Jahat itu Jakarta Globe," ujar Prabowo.
Selanjutnya, Kompas TV yang kena damprat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Walaupun pada akhirnya bisa mewawancarai.
Namun nasib nahas tampaknya dialami Metro TV. Televisi ini memang dikenal sebagai media Jokowi-Jusuf Kalla dan kerap menyindir Prabowo dalam tiap pemberitaannya.
Prabowo pun langsung 'ngeloyor' pergi meninggalkan televisi milik Ketum Partai NasDem Surya Paloh tersebut. Dia malah lebih memilih CNN. Padahal, kru televisi Metro TV sudah bersiap-siap.
Tak disangka-sangka, mendadak Prabowo mengeluarkan kata-kata 'pedas' kepada kru dan wartawati Metro TV. Menurutnya, televisi berita itu Jahat. Dia pun mempertanyakan Surya Paloh sebagai pemilik.
"Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama," ucap Prabowo.
Prabowo kembali menegaskan kepada kru dan wartawati Metro TV bahwa dirinya tidak punya salah kepada pemilik media tersebut. "What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," tegasnya.
Kegeraman Prabowo tampaknya kian memuncak. Pasalnya dia merasa kian bingung soal serangan yang kerap dilontarkan para media tersebut.
"Saya ini punya banyak pendukung. Bagaimana kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Goenawan Muhammad. Dengan Megawati."
Prabowo bahkan sesumbar bakal menyambangi para pemilik media tersebut. Sesudah itu, dia pun langsung mengusir para awak media yang sudah wawancara secara halus.
"Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," ucapnya tegas.***(merdeka.com)
Awalnya, Prabowo mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu. Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu juga memberikan kesempatan agar media yang mayoritas media televisi itu mencari spot di sekitaran rumahnya untuk melangsungkan wawancara.
Seperti saat ANTV mewawancarai, Prabowo tampak santai menjawab tiap pertanyaan. Namun, ketika televisi Berita Satu mendapat kesempatan, dia langsung menyindir.
Menurut Prabowo, media milik Lippo Grup itu sadis dalam memberitakan dirinya. Tidak hanya televisinya, dia juga menyinggung koran berbahasa Inggris, Jakarta Globe yang merupakan salah satu grup dengan Berita Satu.
"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe. Jahat itu Jakarta Globe," ujar Prabowo.
Selanjutnya, Kompas TV yang kena damprat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Walaupun pada akhirnya bisa mewawancarai.
Namun nasib nahas tampaknya dialami Metro TV. Televisi ini memang dikenal sebagai media Jokowi-Jusuf Kalla dan kerap menyindir Prabowo dalam tiap pemberitaannya.
Prabowo pun langsung 'ngeloyor' pergi meninggalkan televisi milik Ketum Partai NasDem Surya Paloh tersebut. Dia malah lebih memilih CNN. Padahal, kru televisi Metro TV sudah bersiap-siap.
Tak disangka-sangka, mendadak Prabowo mengeluarkan kata-kata 'pedas' kepada kru dan wartawati Metro TV. Menurutnya, televisi berita itu Jahat. Dia pun mempertanyakan Surya Paloh sebagai pemilik.
"Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama," ucap Prabowo.
Prabowo kembali menegaskan kepada kru dan wartawati Metro TV bahwa dirinya tidak punya salah kepada pemilik media tersebut. "What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," tegasnya.
Kegeraman Prabowo tampaknya kian memuncak. Pasalnya dia merasa kian bingung soal serangan yang kerap dilontarkan para media tersebut.
"Saya ini punya banyak pendukung. Bagaimana kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Goenawan Muhammad. Dengan Megawati."
Prabowo bahkan sesumbar bakal menyambangi para pemilik media tersebut. Sesudah itu, dia pun langsung mengusir para awak media yang sudah wawancara secara halus.
"Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," ucapnya tegas.***(merdeka.com)