SURABAYA (LKBKalimantan.com) - Perkembangan Jawa Timur yang cukup pesat khususnya di bidang ekonomi menjadi pokok laporan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo kepada Presiden RI, Dr. H. Soesilo Bambang Yudhoyono.
Laporan tersebut disampaikan Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo saat menyampaikan sambutan selamat datang kepada Presiden SBY pada acara Peresmian Proyek-Proyek Infrastruktur di Kab. Pacitan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jatim 1 Kec. Sudimoro, Kab. Pacitan, Rabu (16/10).
Menurut Pakde Karwo, Jawa Timur mengalami kemajuan di berbagai sektor. Di antaranya di bidang pemerintahan dan ekonomi. Kemajuan tersebut disebabkan kondisi Jawa Timur yang aman dan nyaman. Pembangunan di bidang pemerintahan berjalan dengan lancar dan matang. Perbedaan yang ada bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. "Semakin hari demokrasi menempatkan musyawarah dan mufakat sebagai cara untuk menyelesaikan. Kalau tidak ada titik temu dilanjutkan melalui jalur hukum. Sedangkan kehidupan antar umat beragama berjalan penuh toleran. Kalau ada sedikit gesekan, hanya untiuk memperkuat kebhinnekaan,"ujarnya.
Ia menuturkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Pada akhir tahun 2012 sebesar 7,27%. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ditargetkan 6,9 - 7,1%. Ada beberapa modal dasar Jawa Timur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diantaranya tingkat kepadatan Jawa Timur sebesar 800 jiwa/km, laju pertumbuhan penduduk 0,72, jumlah anak pasangan usia subur sebesar 1,75 anak per keluarga. " Dengan modal dasar tersebut Jawa Timur tumbuh menjadi kekuatan pemerintah, politik, sosial, ekonomi regional yang telah berkontribusi besar dalam struktur kehidupan nasional," ungkapnya.
Kinerja investasi Jawa Timur, juga mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada Semester I 2013 ijin prinsip investasi naik 296 %, yakni sebesar Rp. 91 trilyun. Sedangkan realisasinya naik 11,86%, yakni sebesar Rp. 68 trilyun.
Atas kemajuan yang sangat signifikan tersebut, ia menargetkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2014 sebesar 7-7,1% dan PDRB naik Rp. 1.270 trilyun, atau rata-rata pendapatan masyarakat sebesar Rp. 33,42 juta. "Angka tersebut (pendapatan perkapita) masih di bawah nasional dan memerlukan investasi Rp. 234 trilyun dan ditargetkan terbantu sebesar Rp. 154 trilyun dari PMDN dan PMA. Target pertumbuhan ekonomi seperti itu terbantu apabila kondisi yang aman dan tertib di Jawa Timur selalu terjaga," imbuhnya.
Pakde Karwo menambahkan, untuk menggerakkan perekonomian Jawa Timur wilayah selatan sudah dibangun secara bertahap Jalur Lintas Selatan (JLS). Akan tetapi masih belum terselesaikan. Ia berharap dua tahun ke depan, anggaran untuk JLS ditambah yang dipergunakan untuk menyambungkan wilayah Trenggalek, Tulungagung sampai Sudimoro Pacitan. "Apabila JLS terselesaikan, potensi kemajuan Jawa Timur lebih besar. Sebagai contoh, potensi marmer dari Tulungagung, di Lumajang ada pasir besi, di Jember ada potensi emas, perak dan tembaga. Apabila dimaksimalkan akan membawa perkembangan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, SBY memberikan apresiasi kepada Jawa Timur karena investasi yang masuk ke Jawa Timur cukup tinggi. Salah satu modal Jawa Timur adalah memberikan kemudahan perijinan, tersedianya lahan, powerplan dan tenaga kerja. "Provinsi lain harus mencontoh Jawa Timur di mana upaya Jawa Timur menarik investor dengan memberikan kemudahan perijinan hasilnya cukup bagus. Apabila dipermudah investasi di Indonesia maka masyarakat akan sejahtera,"tuturnya.
Kunjungan SBY di Jawa Timur selama tiga hari terfokus di Kab. Pacitan. Diantaranya, berkunjung ke Pantai Klayar, Akademi Komunitas, Masjid Agung Darul Falah, dan GOR Pacitan. Kamis besok (17/10), SBY direncanakan akan mengunjungi Goa Gong, di Desa Sendang, Kec. Donorejo, Kab. Pacitan (tra/asikin/rif).
