» » Menag : "Mulai Musim Haji 2014, Pembayaran Dam-Qurban via IDB"

Menag : "Mulai Musim Haji 2014, Pembayaran Dam-Qurban via IDB"

Penulis By on Rabu, 09 Oktober 2013 | No comments

LKBKalimantan.com — Sebuah langkah maju berhasil diambil Amirul Hajj Indonesia, Suryadharma Ali. Mulai tahun depan, pembayaran dam dan qurban jamaah Indonesia akan dilakukan melalui Islamic Development Bank (IDB).

Kebijakan yang masih akan terus dimatangkan teknis pelaksanaannya tersebut, buah dari pertemuan perdana Amirul Hajj Indonesia yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dengan Presiden IDB, Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, di kantor IDB, Jeddah, Selasa (08/10) siang.

Dalam pertemuan tersebut, Menag dan Ahmad Mohamed secara intens membahas pengelolaan dam dan hewan qurban, pendidikan, serta keuangan syariah. “Pembayaran dam lewat IDB sudah dilakukan. Tapi, masih bersifat sporadis. Kami menawarkan kerja sama lewat IDB mulai 2014, karena kita perlu mempersiapkan sistemnya dan juga melakukan edukasi kepada jemaah calon haji,” kata SDA.

Dalam pertemuan tersebut, Menag ditemani Naib Amirul Hajj KH Ma’aruf Amin (Ketua MUI) dan Prof dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD (Wamenkes). Saat ini seluruh uang dam dan qurban jamaah merah putih, bernilai Rp177,24 miliar, dan semuanya dikelola oleh Pemerintah Arab Saudi. Nilai dam tersebut didapat dari 168.800 jamaah kali SR350 dengan kurs 3.000.

Menurut Suryadharma, pembayaran dam yang dilakukan melalui IDB ini kelak manfaatnya akan bisa dikembalikan kepada Indonesia. “Nanti masyarakat Indonesia juga bisa menikmati hasil dam dan qurban,” kata Menag.

Saat ini, IDB sudah berpartisipasi dalam pembangunan sejumlah perguruan tinggi Islam di Tanah Air, seperti pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, serta UIN Malang, Jakarta, Yogyakarta, Riau, dan Bandung. “Minat mahasiswa untuk belajar keuangan syariah juga meningkat. Kami meminta agar IDB bisa menerima mereka untuk praktik di bank-bank yang dikelola IDB,” kata Menag.

Presiden IDB, Ahmad Mohamed menegaskan siap meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Ia menyebutkan bidang kerja sama antara lain terkait haji, termasuk pengelolaan dam dan hewan qurban, dan keuangan syariah. “Kami sudah membahas bagaimana agar Indonesia bisa juga meraih manfaat dari proses penyelenggaraan haji di sini,” kata Ahmad.

Ahmad mengakui Indonesia merupakan negara besar dan penting bagi IDB. Apalagi Indonesia termasuk penyokong aktif IDB sejak lama. IDB termasuk pemegang saham utama di Bank Muamalat.

“Kami membuka pintu bagi bank syariah mana pun di Indonesia yang ingin bekerja sama dengan IDB. Saat ini kami sudah menjadi bagian dari Bank Muamalat,” katanya.*** (min/fajar/mkd)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya