» » Silaturahmi Dengan PWI, SBY : You Are So Powerful Now

Silaturahmi Dengan PWI, SBY : You Are So Powerful Now

Penulis By on Rabu, 23 Oktober 2013 | No comments

BANJARBARU (LKBKalimantan.com) -  Sekarang ini peran pers sangat besar dan sangat powerful. Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan, kemerdekaan pers --dan tidak adanya kontrol-- harus tetap disertai tanggung jawab.

"You are so powerful now. Oleh karena itu, gunakan power dengan sebaik-baiknya, "kata Presiden SBY dalam silaturahmi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2013-2018, di Hotel Novotel, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/10) pukul 15.00 Wita atau pukul 14.00 WIB.

Dalam sambutan yang diberi judul Refleksi Banjarmasin tersebut, Presiden SBY mengingatkan bahwa bukan hanya power yang cenderung disalahgunakan. "Kemerdekaan yang melampaui batas pun bisa disalahgunakan. Absolute liberty corrupts absolutely, "ujar SBY, menyitir Lord Acton. 

Di era kebebasan pers yang semakin mengemuka, lanjut SBY, maka etika dan standar jurnalisme juga harus semakin baik. Hal ini karena pers memiliki dampak yang sangat dahsyat pada kehidupan masyarakat dan demokrasi di Indonesia. Terkait hal ini, Presiden SBY memberikan sedikit kritikan mengenai isu seputar proses pemilihan calon Kapolri baru, Komjen Sutarman.

Isu yang muncul, pencalonan Komjen Sutarman bukan dilakukan oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo, melainkan lobi seseorang kepada Presiden SBY. "Yang dituduh melobi saya stres sekarang, "SBY bercerita, yang disambut tawa hadirin. Presiden meminta pers untuk selalu melakukan kroscek.

Sebelumnya, Ketua Umum PWI Pusat Margiono, yang terpilih kembali untuk periode 2013-2018, mengakui memang masih terdapat kelemahan di dalam tubuh insan pers. Masih terdapat pengembangan opini yang menghakimi. Bahkan ada pihak-pihak yang menggunakan pers untuk mengembangkan etika buruk. "Kepada pers, kami pahami bahwa salah satu pilihan menghentikan penggunaaan jurnalistik untuk etika yang tidak baik adalah dengan meningkatkan uji kompetensi wartawan, "kata Margiono.

Margiono juga menyinggung soal berkembangnya media sosial yang dianggap cukup menarik, tapi mengkhawatirkan karena belum memiliki perangkat kontrol dan kode etik yang lemah. "Dengan berkembanganya sosial media menyadarkan kami bahwa peranan pers akan semakin penting untuk menyajikan info yang teruji untuk menjernihkan desas-desus dan spekulasi yang sering muncul di media sosial, "Margiono menambahkan.

Hadir dalam silaturahmi dengan PWI ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Meneg BUMN Dahlan Iskan, dan Seskab Dipo Alam.*** (yun)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya