» » Soal Ahok, Mendagri Jangan Mendorong “People Power”

Soal Ahok, Mendagri Jangan Mendorong “People Power”

Penulis By on Selasa, 29 Oktober 2013 | No comments

JAKARTA (LKBKalimantan.com)  – Pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi di mana Front Pembela Islam (FPI) adalah aset bangsa yang kemudian diduga ada upaya Mendagri membenturkan FPI dengan Wagub DKI Ahok, dapat mendorong terjadinya people power yang bisa merepotkan semua pihak.
“Penduduk Jakarta yang merasa tertolong oleh birokrasi bersih yang diupayakan Jokowi-Ahok, bisa melakukan people power,” kata Syafti Hidayat, Ketua DPP Relawan Jokowi, di Jakarta Selasa (29/10).
                “Sebagai salah seorang rakyat, saya mengingatkan Saudara Gamawan Fauzi, jangan bermain-main dengan rakyat. Satu juta orang datang ke kantor Mendagri untuk berdialog, Jakarta dan Kantor Kemdagri sudah lumpuh. Apalagi kalau dua juta atau tiga juta orang,” kata Syafti.
                Syafti mengatakan, rakyat punya logika sendiri, ada ruang dalam otak rakyat yang tidak bisa didikte atau dipengaruhi oleh pemberitaan pers. Itu sebabnya terjadi uncoupling (keterlepasan) antara logika elit politik dengan rakyat, yang terlihat dari elektabilitas partai dan capres.
                “Bung Gamawan kan tahu, parpol dan capres mana saja yang habis-habisan promosi agar elektabilitas menanjak. Nyatanya, bukannya naik, malah turun. Hal itu terjadi karena keterlepasan logika elit politik dengan logika rakyat,” jelas Syafti.
                Oleh karena itu, Mendagri Gamawan diingatkan Syafti Hidayat agar jangan bermain-main dengan rakyat, karena rakyat sudah semakin sadar bahwa merekalah penentu nasib bangsa ini. Rakyat sudah sadar, selama ini pemerintah menipu rakyat.
                Rakyat pula sudah tahu, apa yang sebetulnya bisa dilakukan pemerintah, asalkan pemimpin mau melakukannya. Itulah yang dialami rakyat Jakarta, sesungguhnya rakyat bisa mendapatkan jasa pelayanan kesehatan dan bantuan pendidikan.
Kini rakyat di seluruh Indonesia mendambakan pelayanan seperti yang sudah diterima masyarakat Jakarta. Maka rakyat jadi tahu, dari dulu sebetulnya pemerintah mampu melakukan, tetapi tak dilakukan, tuturnya.

                “Opini yang direkayasa memojokkan Jokowi-Ahok, bisa menimbulkan kemarahan rakyat, terutama kalangan bawah. Mereka punya satu bahasa ampuh yang tidak bisa dilawan pemerintah, yaitu people power,” kata Syafti kepada LKBKalimantan.com via email yang dikirim Relawan Jokowi,Selasa 29 Oktober 2013..*** (RJ)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya