» » Sumenep Lounching Digital Society

Sumenep Lounching Digital Society

Penulis By on Minggu, 27 Oktober 2013 | No comments

Surabaya,   – Bertepatan dengan Hari sumpah Pemuda hari ini Sumenep akan jadi kota kabupaten ke 14 yang melaunching Digital Society, menyusul Mojokerto (direncanakan 29/10) dan Situbondo (direncanakan 30/10). Sehingga sampai akhir Oktober 16 kota kabupaten di Jawa Timur telah terkoneksi digital dengan society yang digital friendly. Kota-kota tersebut adalah : Banyuwangi, Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, Bojonegoro, Kediri, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, Jember, Sumenep, Mojokerto, dan Situbondo.

Dengan Indonesia Digital Society (IndiGov) , atau juga sering disebut sebagai G-Diso (Government Digital Society) kota-kota kabupaten ini akan terus berbenah dalam pengembangan infrastruktur teknologi berikut aplikasi dan konten inovatif yang berguna bagi pengembangan kota secara berkelanjutan.

Dikatakan oleh Executive General Manager Divisi Telkom Timur, Iskriono Windiarjanto “ Kota-kota di Jawa Timur ini sangat agresif, dan cepat melihat peluang pentingnya digitalisasi sebagai enabler dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kotanya sekaligus memperkokoh posisi saingnya di pasar global”. Ditambahkan olehnya, dengan melihat beragamnya hasil budidaya lokal di masing-masing kota yang sangat besar dan beragam, dan peluangnya yang besar untuk bisa diperdagangkan dengan tanpa hambatan dilingkup negara APEC, maka digitalisasi akan menggerakkan arus perdagangan lintas negara ini.

16 KOTA DI JATIM SUDAH IMPLEMENTASIKAN G-DISO DAN MERUPAKAN PROPINSI DENGAN JUMLAH KOTA TERBANYAK
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Enterprise Business Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan “ Indonesia Digital Government (IndiGov) adalah sebuah flagship dari Telkom Indonesia dalam membangun Infrastruktur jaringan ICT di Lembaga Pemerintah Daerah (Pemprop/Pemkab/Pemkot) di Indonesia berbasis jaringan fiber optik yang dimulai pada awal tahun 2013 ini”. Program ini sejalan dalam kerangka besar Indonesia Digital Network (IDN) dalam mendukung MP3EI (Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). 

Khusus untuk IndiGov sendiri, ujar Awaluddin, Konsepnya dimulai dengan pembentukan komunitas Government (G-Society) bagi 501 pemkab dan pemkot, 33 Propinsi dan lembaga pemerintah daerah di seluruh Indonesia. IndiGov ini sendiri dalam implementasinya dikenal dengan istilah G-DiSo (Government Digital Society), arahnya adalah penyediaan infrastruktur ICT pada sektor sektor : e-Govt Sector, e-Public Sector, serta dunia usaha (Private sector).

Jawa Timur menjadi propinsi yang terbanyak memiliki kota kabupaten/kotamadya yang sudah mengimplementasikan G-Diso, yakni 16 kota atau 25% dari jumlah keseluruhan kota di Indonesia sebanyak 64 kota yg sudah mengimplementasikan.
Selanjutnya Telkom menyediakan Government Connectivity (G-Connect) dengan detail project-nya di tahun 2013 ini adalah penarikan kabel fiber optik disejumlah 2.231 Site, yang terdiri dari Kantor Pemkab/Pemkot, Kantor LPSE Pemkab & Pemkot, Kantor Polres, Kantor Kodim dan juga Kantor Provinsi di seluruh Indonesia. Diharapkan dalam tahun ini akan terbentuk G-Pipe (Government Broadband Pipe) dalam kapasitas besar. Untuk hal ini Telkom menyediakan bandwidth sampai dengan 50 Gbps untuk total 501 Pemkab/Pemkot dan 33 Pemprop dengan alokasi bandwidth di masing masing Pemkab/Pemkot sebesar 100 Mbps.
Sampai akhir 2013, telah tersambung 357 Pemkab/Pemkot se Indonesia dengan jaringan fiber optik Telkom dimana total konsumsi bandwidthnya sama sudah mendekati 10 Gbps, dengan rata-rata per kota sudah melebihi 25 Mbps. “Hal ini berarti telah terjadi peningkatan konsumsi bandwidh sebesar 200% dibanding periode awal tahun ini” tambah Awaluddin. 
Tahapan berikutnya, ujar Awaluddin, adalah penyediaan Government Content yg berbasis komputasi awan dalam bentuk Government Cloud (G-Cloud). Layanan ini akan meniadakan investasi di Pemda dalam hal penyediaan hardware (IaaS), software (SaaS) dan platform (PaaS) serta termasuk dalam hal penyimpanan data. Semua hal tsb disediakan oleh Telkom. Content dan aplikasi yg dibutuhkan oleh Pemda seperti : e-office, e-procurement, e-PTSP, Data Center, dll disediakan secara khusus dengan berbagai kemudahannya.

“Telkom terpanggil untuk proaktif menjadi yang terdepan dalam melayani Government Digital Society (G-DiSo) di Indonesia yang tumbuh pesat sejalan dengan yang sudah dicanangkan untuk mendukung pengembangan koridor-koridor ekonomi dalam program MP3EI”tegas Awaluddin.
BELANJA MODAL TELKOM UNTUK INDIGOV CAPAI 103 MILYAR, DAN MASUK DALAM ALOKASI CAPEX IDN

Anggaran belanja modal Telkom (Capex) yang dialokasikan dalam membangun infrastruktur G-Connect Indonesia Digital Government (IndiGov) sebesar Rp 102 Milyar yang semuanya masuk dalam alokasi Capex IDN Telkom.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya