» » PT. Waskita Karya, Spesialis Proyek Pembangunan Maha Karya

PT. Waskita Karya, Spesialis Proyek Pembangunan Maha Karya

Penulis By on Senin, 18 November 2013 | No comments

DI INDONESIA, telah banyak bermunculan perusahaan konstruksi baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah, baik asing maupun lokal. Namun PT. Waskita Karya merupakan satu dari sekian banyak perusahaan konstruksi milik negara yang berhasil menunjukkan keeksistensiannya.

Walaupun sempat mengalami beberapa rintangan terkait keuangan perusahaan, hal ini tidaklah serta merta mengurangi kepercayaan publik dan para pemangku kepentingan lainnya terhadap kualitas serta performa kerja PT. Waskita Karya. Kepiawaiannya dalam 'mengolah' beberapa proyek pembangunan maha karya menjadikannya sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.

Hal ini terbukti dengan proyek-proyek yang selesai tepat waktu; bahkan sebelum target yang ditentukan dan hasilnya yang memuaskan.

Selain itu, beberapa penghargaan serta sertifikasi yang didapat juga ikut serta mendongkrak nama besar dan menggaransi kualitas kinerja serta pembangunannya.

Kita dapat lihat beberapa sertifikasi yang berhasil diperoleh PT. Waskita Karya, antara lain Healht and Safety OHSAS 18001, Quality Management System ISO 9001 : 2000, Environmental Management System ISO 14001 : 2004. Sedangkan segudang penghargaan yang diraih seperti Indonesian Construction Work in The Best Construction Method (2011), The Best State Owned Company in Human Capital Process (2012), "10 year Quality Award" (2009) dan masih banyak lagi.

Dalam perkembangannya, PT. Waskita Karya dipercayakan oleh beberapa instansi maupun perusahaan swasta bonafit untuk mengerjakan proyek-proyek pembangunan –yang bisa dikatakan nilainya tidaklah kecil-. Mulai dari proyek pembangunan jembatan, konstruksi air, hotel, gedung kantor hingga universitas telah digarap PT. Waskita Karya. Lebih lanjut, kepercayaan yang diberikan pun bukan hanya datang dari negeri sendiri, namun juga dari luar negeri, seperti Saudi Arabia.

* Proyek Prestigius PT. Waskita Karya

Agar sebuah perusahaan memiliki reputasi yang baik bukanlah suatu perjalanan yang singkat. Dibutuhkan konsistensi dalam menjalankan bisnis dengan tetap mempertahankan ataupun meningkatkan kualitas daripada performa kerja. Begitu pula dengan reputasi baik serta kepercayaan publik dan para pemangku kepentingan terhadap PT. Waskita Karya, bukanlah suatu hal yang diraih dengan sekejap. PT. Waskita Karya berhasil membuktikan dirinya sebagai perusahaan konstruksi besar milik negara.

Dengan reputasi yang baik serta kemahiran di bidangnya, tidaklah heran PT. Waskita Karya berhasil memenangkan beberapa tender proyek prestigius. Beberapa proyek prestigius pernah digarap oleh PT. Waskita Karya. Mulai dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Gedung BNI 46, Mandiri Plaza Tower, Shangri-La Hotel, Sahid Kuta Lifestyle Bali, hingga FLY OVER KELOK SEMBILAN di Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, yang baru-baru ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Padang.

1. Bandara Internasional Kualanamu Medan dan Juanda Surabaya

Baru-baru ini PT. Waskita Karya mendapat kesempatan untuk sekali lagi membuktikan dirinya sebagai perusahaan konstruksi besar dengan dipercayakannya pengerjaan dua proyek pembangunan bandar udara bertaraf internasional, yakni Bandara Internasional Kualanamu Medan oleh PT. Angkasa Pura. Disini, PT. Waskita Karya berlaku sebagai kontraktor. Kedua proyek ini mempunyai nilai yang tidak tanggung-tanggung, yaitu sebesar Rp 394 miliyar untuk Bandara Internasional Kualanamu Medan dan sebesar Rp 388 miliyar untuk Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Pengerjaan Bandara Internasional Kualanamu Medan diperkirakan akan selesai di Desember 2012 sehingga dapat dioperasikan di tahun 2013 mendatang. Sedangkan Bandara Internasional Juanda -untuk pembangunan terminal selatan-, PT. Waskita Karya menargetkan penyelesaian proyek di November 2013. Namun jika melihat kondisi di lanpangan saat ini, PT. Waskita Karya optimis akan kedua proyek bandara internasional tersebut. Proses pembangunan Bandara Kualanamu telah mencapai 84% sedangkan untuk penyelesaian Bandara Internasional Juanda telah mencapai 46% dari target sebelumnya 17%.

2. Jalan Tol Nusa Dua–Ngurah Rai–Benoa

Selain proyek pembangunan bandara internasional, PT. Waskita Karya juga ikut meramaikan konstruksi jalan tol di Indonesia. Begitu banyak proyek pengerjaan jalan tol yang diserahkan kepada PT. Waskita Karya, salah satunya adalah proyek pembangunan jalan tol pertama di Bali, yakni jalan tol Nusa Dua–Ngurah Rai–Benoa senilai 773 milyar. PT. Waskita Karya dipercaya oleh PT. Jasamarga Bali Tol untuk merealisasikan pembangunan jalan tol ini, khususnya untuk mengerjakan paket 2 (dua) dan 4 (empat).

Proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa diprediksikan penyelesaiannya di bulan April 2013. Hal ini sangat mungkin tercapai mengingat untuk paket dua telah mencapai 50% dan paket empat 78%. Kedua paket yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya adalah paket dua di area Benoa yang berada di atas laut dangkal dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,048 titik sepanjang 2,4 kilometer dan paket empat dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,641 titik yang mencakup Simpang Susun Benoa sepanjang 2,2 kilometer.

3. Sahid Kuta Lifestyle Resort Bali

Penggarapan proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort Bali merupakan salah satu contoh bentuk inovatif dari PT. Waskita Karya. Bentuk inovasi dari PT. Waskita Karya adalah ide design yang unik dan modern, yaitu –dalam proyek ini- atap berbentuk keong. PT. Waskita Karya mencoba hal baru dengan tetap mempertahankan kualitas dan kinerja yang optimal. Hal ini membawa PT. Waskita Karya untuk terus memimpin industri ini.

Pengerjaan proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort ini diadakan oleh PT. Indonesian Paradise Island dan menunjuk PT. Waskita Karya sebagai kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan struktur dan arsitekturnya. Ini merupakan salah satu proyek besar yang ditangani oleh PT. Waskita Karya dengan nilai Rp 261.218.000.000.

Proyek yang diluncurkan pada 30 Juli 2010 ini berada di kawasan pariwisata yang sangat terkenal di Bali, yaitu Jalan Pantai Kuta, Kabupaten Badung. Resort ini terdiri dari beberapa komponen besar, yaitu pembangunan hotel bintang 5, The Sheraton Bali Kuta Resort, dan "Beachwalk", mal dengan konsep one stop shopping dan hiburan.

Proyek ini telah berhasil dirampungkan pada Desember 2012. Dengan berdirinya Sahid Kuta Lifestyle Resort –maha karya PT. Waskita Karya-, maka turut melengkapi fasilitas pariwisata di Bali.

4. Proyek Jembatan dan Konstruksi Air di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB & NAD

Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya (Pesero) merealisasikan pembangunan jembatan, bendungan dan waduk dengan nilai sekitar 1.5 triliun rupiah. PT. Waskita Karya membangun Jembatan Pademaran I dan Pedamaran II dan bendungan Pandanduri sepanjang tiga kilometer.

Proses pembangunannya bendungan Pandanduri dilaksanakan sejak 29 Juni 2012 dikerjakan bersama Waskita Karya (51%) dan PT Brantas Abipraya (Persero) sejak 29 Juni 2012 dan direncanakan selesai pada Juni 2014.

Adapula proyek pembangunan waduk dengan kapasitas 980 juta meter kubik, yaitu waduk Jatigede Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan nilai sekitar 447 milyar rupiah, mulai dikerjakan sejak November 2007.

5. Proyek Jembatan Layang (Fly Over) Kelok Sembilan di Sumatera Barat

MEGA PROYEK Kelok Sembilan telah selesai. Jembatan layang yang menghubungkan Payakumbuh (Provinsi Sumbar) dengan Pekanbaru(Provinsi Riau) tersebut, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Padang, Kamis (31/10).

"Saya tinjau Jembatan Kelok Sembilan yang kokoh, megah dan indah, hasil karya anak bangsa yang membanggakan, bagi yang belum lihat langsung, datanglah. Saya percaya akan menambah rasa bangga terhadap Indonesia. Sebuah ikon konstruksi yang monumental," ungkap Presiden SBY dalam sambutannya.

Kelok Sembilan terletak pada ruas Jalan Batas Provinsi Riau – Batas kota Payakumbuh – Pekanbaru adalah ruas Jalan Nasional (N.036), pada KM 143 – KM 148 dari Padang yang dulunya sulit dilalui oleh kendaraan berat truk gandeng maupun Trailer, karena radius tikungan <20 m dan lebar perkerasan hanya 4,5 m.

Proyek Kelok Sembilan merupakan salah satu upaya meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat, menggadangkan mega proyek ini menjadi salah satu ikon ranah minang.

Dalam pertemuan IMS-GT (Indonesia Malaysia Singapura - Growth Triangle) dinyatakan betapa pentingnya jalur strategis Padang – Dumai atau Bukittinggi – Pekanbaru untuk arus barang dan jasa guna mengakomodasi pertumbuhan ekonomi.

Selain menunjang perekonomian daerah antar provinsi, jembatan layang Kelok Sembilan juga menjadi kekuatan baru dalam menunjang dunia pariwisata Sumatera Barat kedepannya.

Pembangunan Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter, pembangunan lalu dilanjutkan tahap ke dua berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung.

Sehingga jembatan layang sepanjang 960 meter dan 2000 meter jalan penghubung dengan 12 Abutmen dan 30 Pilar mulai dibangun pada tahun 2003 dengan total biaya Rp 602 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dalam pelaksanaan pembangunan Fly Over Kelok Sembilan, yang paling sulit dikerjakan adalah pembangunan jembatan 2,4,6 dan pekerjaan galian batu antara jembatan 4,5,dan 6 karena lokasi ini berada pada terrain yang sangat terjal (>60 derjat) di kawasan Suaka Alam Air Putih. Kondisi tersebut sangat berpotensi menimbulkan resiko terhadap mutu, waktu, K3 dan lingkungan apabila tidak ditangani secara profesional.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumatera Barat, Ir. Dahler, MSc, mengatakan, berkat kerjasama yang baik, serta komitmen organisasi yang teguh dan dukungan seluruh personil yang selalu memikirkan resiko terkait masing-masing bagian/unit, Jembatan Kelok Sembilan telah berhasil/selesai dibangun sebagaimana mestinya.
Dahler menambahkan, dengan selesainya pembangunan Fly Over Kelok Sembilan ini, pihaknya mengucapkan terima kasih terutama sekali kepada PT. WASKITA KARYA selaku kontraktor pelaksana disamping dua kontraktor lainnya. Kemudian juga kepada Konsultan Supervisi/Perencanaan PT. Virama Karya, IPC dari LAPI ITB, BKSDA Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, serta masyarakat sekitar yang telah membantu pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Kelok Sembilan sampai selesai.

Dahler juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna jalan yang selama masa pelaksanaan proyek, mengalami gangguan dalam perjalanan. Setelah difungsikan, Jembatan Kelok Sembilan ini akan memperlancar arus angkutan Sumbar-Riau di kawasan Kelok Sembilan.

* Kendala yang Dihadapi

Bukanlah suatu hal yang mengejutkan jika dalam setiap proyek konstruksi pasti ada kendala atau hambatan. Itu adalah sesuatu hal yang wajar mengingat proyek-proyek konstruksi melibatkan hajat hidup orang banyak. Proyek konstruksi dimaksudkan untuk lebih mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitarnya dan penataan infrastruktur yang baik pada umumnya.

Beberapa kendala umum yang dihadapi oleh PT. Waskita Karya dapat terjadi dari internal maupun eksternal. Secara internal dapat saja terjadi mogok pekerja, 'penilepan' material bangunan. Sedangkan secara eksternal, kejadian seperti adanya perlawanan dari masyarakat sekitar proyek, perubahan design dari pihak klien, kelancaran dana menjadi kendala yang 'biasa' terjadi.

Namun dalam prosesnya, PT. Waskita Karya selalu menawarkan solusi. Untuk menyelesaikan suatu kendala, hanya dapat dengan menyajikan win-win solution bagi keduabelah pihak. Perlu dilakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar serta terus menjalankan alur komunikasi yang baik antara PT. Waskita Karya dengan pihak klien. Semuanya dilakukan agar tercipta hubungan yang kondusif dan kelancaran pengerjaan proyek.

(**)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya