» » Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Konsensus Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Konsensus Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Penulis By on Senin, 24 Maret 2014 | No comments

Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Prajonggo, SH, MH
SURABAYA --  Berbicara tentang wawasan kebangsaan, tidak ada habisnya. Wawasan kebangsaan merupakan topik menarik untuk dibahas, mulai dari tingkat daerah hingga nasional.
Pada seminar tentang wawasan kebangsaan jilid III yang digelar di Victoria Ballroom, Gedung Sridjaja Surabaya, Senin (24/3/2014), masing-masing peserta terlihat bersemangat dan seminar diikuti hingga tuntas.
Selain temanya menarik, pembicara pada seminar ini cukup bervariasi. Meliputi sejumlah tokoh, baik nasional hingga para tokoh Jawa Timur.
Seminar wawasan kebangsaan jilid III diselenggarakan di gedung Sridjaja Surabaya dengan mengambil tema "Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Konsensus Kehidupan Berbangsa dan Bernegara". Seminar sehari ini menghadirkan pembicara dari jakarta seperti H. Abd Gani Yusuf (Sekjend Empat Pilar Kebangsaan) dan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhi Wibowo.
Tampak hadir pada seminar kali ini, H. M Jos Soetomo, Mayjen TNI Ediwan Prabowo, SIP (Pangdam V Brawijaya), sejumlah advokat, tokoh masyarakat, serta Cheng Hoo H. Joko Wijaya beserta rombongan.
Peserta Seminar dari Cheng Hoo H. Joko Wijaya
Dalam sambutannya Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Prajonggo, SH, MH, menyampaikan, sangat banyak hikmah yang bisa dipetik dari serangkaian seminar wawasan kebangsaan yang digelar. Intinya, semangat kebangsaan tidak boleh padam. Semangat ini merupakan landasan bagi setiap anak bangsa untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
"Hari ini kita lihat lulusan sarjana hukum di universitas Airlangga di Surabaya, penyumpahan dengan sumpah almamater dan sumpah berjiwa Pancasila. Insya Allah hari ini kita diridhoi oleh Allah SWT dan kegiatan ini Menjadi Ragi memberikan dampak luar biasa kepada kita untuk menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,"

papar Tjandra.
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhi Wibowo, dalam makalahnya mengatakan, kepandaian yang kita miliki boleh menjangkau masyarakat di lapisan negara manapun, namun hati kita tetap untuk indonesia. Perbanyak berbuat, jangan cuma bisa teriak di jalanan soa l pemimpin Indonesia.
Sebagai penutup, ditampilkan pada kesempatan itu, pagelaran wayang kulit dengan dalang nyentrik Sujiwo Tejo (Presiden Republik Jancuker).
(di)

Prajonggo & Solekan




Baca Juga Artikel Terkait Lainnya