» » Ponpes Kebanjiran Caleg Stress

Ponpes Kebanjiran Caleg Stress

Penulis By on Sabtu, 12 April 2014 | No comments

Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Jiwa Kebanjiran Pasien Caleg Stress.
Lamongan,- Pasca proses pemungutan suara pemilu legislatif 9 april
2014 kemarin. Pondok Pesantren khusus rehabilitasi jiwa di Lamongan,
kebanjiran pasien caleg stress akibat gagal mendulang suara sebagai
wakil rakyat yang sudah menghabiskan biaya besar.
Sejak kamis malam hingga saat ini, Pondok Pesantren Dzikrusyifa Asma
Berojomusti yang beralamatkan di jalan raya sekanor, desa
sendangagung, kecamatan paciran, kabupaten Lamongan mulai kebanjiran
pasien caleg stress atau depresi akibat gagal mendapatkan suara
sebagai wakil rakyat .
Kyai Muzakkin, Pengasuh Ponpes mengaku, setidaknya ada sekitar 40
pasien caleg stress dari hampir seluruh indonesia yang datang berobat
ke pondok pesantren pusat rehabilitasi jiwa dan narkoba ini, mulai
dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, madura serta daerah lainnya.
"Untuk tahun ini pasiennya lebih banyak daripada pemilu tahun lalu,
jumlah pasien caleg stress yang datang berobat saat ini sekitar 40
pasien, 13 diantaranya pasien perempuan dan selebihnya laki-laki
sedangkan tahun lalu hanya 23 pasien caleg stress" ungkap Kyai
Muzakkin.
Salah satu pasien adalah z-m, 39 tahun, asal Pontianak, yang juga
salah satu caleg dari partai besar yang depresi akibat gagal
memperoleh dukungan dari rakyat meski sudah menghabiskan biaya besar.
Dirinya menambahkan, diduga kondisinya depresi berat karena gagal
memperoleh dukungan untuk menjadi wakil rakyat, kebanyakan pasien
caleg juga bertingkah aneh seperti ngomel sendiri, bahkan salah satu
pasien terpaksa harus di tempatkan di ruang khusus isolasi lantaran
suka marah dan berontak.
" salah satu pasien tingkahnya aneh suka telanjang dan suka marah jika
ketemu orang sehingga kami taruh di ruang khusus isolasi dan ditemani
oleh keluarganya," pungkas kyai yang memiliki segudang gelar sarjana.
Dengan kejadian banyak caleg stress akibat gagal meraih suara dalam
pemilu ini, Pengasuh Pondok Pesantren Dzikrusyifa Asma Berojomusti
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Jin ini, juga
berharap hal ini dapat menjadi pelajaran sebelum melangkah maju
menjadi caleg harus mempersiapkan mental dan spiritual.
Sementara, untuk therapy pengobatan terhadap seluruh pasien gangguan
jiwa yang datang berobat oleh pengasuh pondok pesantren disediakan
fasilitas kamar dan tidak dipungut biaya. (mim)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya