JAKARTA-Presiden Joko Widodo menyampaikan kecemasannya atas penyalahgunaan media sosial oleh sebagian warga negara Republik Indonesia akhir-akhir ini.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi ketika membuka Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama, di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016) pagi kemarin.
Kata Jokowi,kalau dilihatnya belakangan ini, bahwa yang ada di media sosial, saling menghujat, saling mengejek, saling menjelekkan, saling memaki, saling fitnah, saling adu domba.
“Ini fakta yang harus saya sampaikan. Banyak berita-berita bohong,itu bukan nilai-nilai Islami kita, itu bukan tata nilai ke-Indonesia-an kita, karena tata nilai kita adalah budi pekerti yang baik, nilai-nilai sopan santun. Itulah tata nilai Indonesia,” tegas Jokowi.
Menurut Presdien, bahwa dirinya mendukung keinginan agar anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tidak gaptek, dengan mengerti penggunaan media sosial. Namun Presiden berpesan agar Muslimat NU berhati-hati dalam menggunakan media sosial itu, seraya mengajak agar bersama-sama memberikan pembelajaran kepada anak-anak, dan mengedukasi anak-anak kita.
“Di media sosial yang namanya pornografi juga sangat merebak. Karena itu, saya minta agar Muslimat NU mengingatkan kepada anak-anak, baik mulai dari PAUD, di TPA, di Madrasah, agar menggunakan media sosial untuk kepentingan-kepentingan yang positif”,kata Presiden Joko Widodo.***(Muhammad Fahrozi/LKBK).
Gambar : Presiden Joko Widodo.***(Foto: Puspen TNI)
____
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
____
