» » » » » » Temu Kangen,Warga Dayak dan Madura Kalbar Gelar Silaturrahmi, Ini Beritanya

Temu Kangen,Warga Dayak dan Madura Kalbar Gelar Silaturrahmi, Ini Beritanya

Penulis By on Rabu, 18 Januari 2017 | No comments

PONTIANAK-Komunitas masyarakat Dayak dan Madura Provinsi Kalimantan Barat gelar silaturahmi dan temu kangen di Pontianak, Kamis (19/1/2017).

Pertemuan sepakat menciptakan situasi keamanan yang kondusif, agar roda pembangunan tetap berjalan dengan baik, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Kalangan Madura hadir H Sulaiman, Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), Sukiryanto, Ketua IKBM Provinsi Kalimantan Barat,  Sekretaris IKBM Provinsi Kaliman Barat Subro, Ketua Harian IKBM Provinsi Kalimantan Barat, Nagian, Guntur Ketia Laskar Pemuda Madura Provinsi Kalimantan Barat.

Dari kalangan warga Dayak, di antaranya Cornelius Kimha, Juru Bicara Dayak Indonesia - Malaysia, merangkap Pelaksana Harian Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Yakobus Kumis, Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yohanes Nenes, Ketua Tim Advokasi dan Konsultasi Lembaga  Bantuan Hukum Provinsi Kalimantan Barat, praktisi hukum Carlos Penadur, kemudian Akhiung, dari warga Dayak Kabupaten Sintang.

Tampak hadir Wifridus Andjioe, Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Provinsi Kalimantan Barat, Prof Ir. Haji Alamsyah HB, Haji Leno, Athan Palil, David Oendoen, Dansatgas Tumpas Anti Kebhinekaan Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, dan lain-lain.

Pertemuan dipandu Yakobus Kumis. Pertemuan diliputi suasana keakraban dan kekeluargaan.

Baik Kimha maupun Sulaiman, sepakat tali silaturahmi akan terus ditingkatkan, agar berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat bisa dihindari.

Dikatakan Kimha, dalam berbagai persoalan kemasyarakatan bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dan kepala dingin.

Sulaiman menambahkan, dalam 16 tahun terakhir situasi keamanan di Kalimantan Barat sangat kondusif, sehingga tidak boleh ada pihak yang terpancing melakukan gerakan anarkis.

Sulaiman, kunci utama terciptanya keamanan yang kondusif selama 16 tahun terakhir, hargai dan hormati adat budaya Dayak. Junjung tinggi pepatah di mana kaki dipinjak di situ langit dijunjung.

Sukiryanto dan Yohanes Nenes, sepakat tidak menurunkan massa untuk melakukan unjukrasa pasca demonstrasi di Polda Kalbar di Pontianak, Jumat, 13 Januari 2017.

Apabila ada etnis Dayak.dan Madura tersangkut hukum melakukan tindakan anarkis, tegas Nenes dan Sukiryanto, jadi resiko sendiri.

Nenes menegaskan, warga Dayak di Provinsi Kalimantan Barat tetap di bawah kendali Cornelius Kimha.***(Halim AnwarLKBK65).

Gambar: Pertemuan Dayak dan Madura di Pontianak, Kamis (19/1/2017).***(Ist).
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya