» » Indonesia Berhasil Lebih Cepat Mengurangi Angka Kelaparan

Indonesia Berhasil Lebih Cepat Mengurangi Angka Kelaparan

Penulis By on Kamis, 31 Oktober 2013 | No comments

PADANG (LKBKalimantan.com) - Pada 16 Juni 2013 lalu, Indonesia mendapat penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian atau FAO (Food and Agriculture Organization) karena berhasil lebih cepat mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs), terutama poin pertama, yaitu mengurangi angka kelaparan. Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat menghadiri puncak peringatan ke-33 Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kompleks Stasiun TVRI, Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/10) siang. 

"Sesuai Peraturan Presiden Nomor 42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, memang difokuskan pada upaya percepatan gizi masyarakat pada seribu hari pertama di dunia. Sejak anak masih di dalam janin ibu, hingga berusia dua tahun," kata SBY.

Presiden SBY sendiri begitu tiba di Bukittinggi, dua hari lalu, langsung memimpin rapat koordinasi untuk menyusun rencana aksi peningkatan kebutuhan bahan pangan inti, yaitu beras, kedelai, jagung, gula, dan daging sapi. Juga dibahas upaya menjaga kecukupan bawang merah dan bawang putih, serta cabai. 

Setelah melakukan pembahasan mendalam, Presiden menetapkan sebuah rencana aksi yang mulai dilaksanakan pada tahun ini juga. "Rencana ini merupakan program akselerasi atau percepatan, dengan harapan di tahun mendatang Indonesia akan semakin mandiri dan tidak terkena goncangan dari gejolak harga pangan dunia," Presiden menjelaskan.

Rabu (30/10) kemarin, Presiden SBY juga meninjau Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong Padang Mengatas di Payakumbuh. Menurut SBY, masih ada potensi yang bisa dikembangkan di Padang Mangatas tersebut. "Dari bumi Minang jugalah produksi ternak sapi di Indonesia bisa ditingkatkan," ujar SBY.

Dalam sambutannya, Presiden juga memuji pembangunan Jembatan Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai karya anak bangsa yang sangat monumental tersebut. "Jembatan Kelok 9 adalah mahakarya anak bangsa yang kokoh, indah, dan megah. Sebuah ikon kontruksi yang selain dapat memperlancar arus barang dan jasa, juga menjadi monumen keindahan Minangkabau dalam bidang konstruksi," imbuhnya.

Presiden juga menyambut gembira pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung setelah terbakar akibat tersambar petir pada 2007 lalu. Istana Pagaruyung, ujar Presiden, bukan hanya warisan sejarah, melainkan juga sarana pengembangan budaya. 

"Saya apresiasi disediakannya ruang terbuka hijau yang terletak di kompleks tersebut. Ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan sebagai pusat aktivitas masyarakat dan generasi muda. Jagalah semua bangunan dan infrastruktur yang ada di Sumatera Barat. Pelihara juga kelestariannya," SBY berpesan.

Usai menyampaikan sambutan, Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan penanaman pohon jenis trembesi di halaman Kompleks Stasiun TVRI Sumatera Barat. ***(yor)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya