» » Presiden SBY Berharap Pengadilan dan Hukum Yang Berbicara

Presiden SBY Berharap Pengadilan dan Hukum Yang Berbicara

Penulis By on Sabtu, 12 Oktober 2013 | No comments

LKBKalimantan.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat berharap semua pihak terus dapat menjaga pengadilan yang bebas dari pengaruh politik mana pun. Biarkanlah pengadilan yang menguji kebenaran dan hukum yang berbicara.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyampaikan hal tersebut kepada laman ini di Jakarta, Sabtu,12 Oktober 2013 pagi. 

"Presiden juga percaya bahwa fungsi persidangan tidak saja mengungkap, namun juga menguji kebenaran setiap keterangan para saksi, tersangka, atau terdakwa, "kata Daniel Sparringa.

Hal itu disampaikan Daniel untuk menyikapi munculnya banyak opini terkait pernyataan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, terutama pernyataan mengenai Bunda Puteri.

Daniel menilai, pengadilan yang transparan akan mampu membuat semuanya jelas agar publik bisa membedakan apa yang dapat dikonfirmasikan sebagai keterangan, petunjuk, bukti, atau sekadar bualan untuk menjauhkan kebenaran dari jangkauan hukum.

"Presiden juga mendorong agar semua instrumen supremasi hukum berfungsi optimal untuk menghasilkan kebenaran dan keadilan, ujar Daniel. Hakim, penuntut, dan pembela, lanjut dosen sosiologi politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, itu, memiliki tugas mulia untuk menemukan kebenaran yang hakiki dan keadilan yang sejati, "ujar Daniel, yang juga dosen sosiologi politik dari Universitas Airlangga, Surabaya. 

Presiden, Daniel menambahkan, juga menegaskan tentang pentingnya semua pihak menjaga wibawa dan kehormatan pengadilan. "Pengadilan harus menjadi tumpuan utama kita agar sendi kehidupan bersama dalam masyarakat dan negara dapat ditegakkan, "Daniel menegaskan.

"Biarlah hukum yang berbicara, bukan politik. Biarlah para hakim yang memutuskan berdasarkan bukti otentik. Biarlah pengadilan kita berdiri tegak di atas bukti yang solid, bukan oleh opini yang menyesatkan dan menciptakan kabut yang menutupi peristiwa yang sesungguhnya, "kata Daniel.***(har)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya