LKBKalimantan.com---Potensi lahan pertanian tanaman pangan di Ketapang Kalimantan Barat masih sangat luas,seperti jenis potensi lahan tidur (APL) 41.300 hektar, potensi lahan pertanian pada kawasan HPK 36.000 hektar,potensi lahan pertanian pada kawasan HP (Pinjam Pakai) 2.700 hektar, dan potensi lahan pada areal IUP (Floating 300 pada perkebunan karet) 20.000 hektar.Hal itu diungkapkan Bupati Ketapang melalui Kepala Bappeda Ketapang Drs.H.Mahyudin,M.Si kepada LKBKalimantan.com di ruang kerjanya Jum’at 11 Oktober 2013.
Melihat potensi lahan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Ketapang itu,menurut Mahyudin sudah saatnya Ketapang membangun kebun pangan (food estate). Mengapa perlu kebun pangan (food estate) itu ?
“Kebun pangan itu perlu karena semakin berkurangnya lahan baku pertanian tanaman padi,pertambahan jumlah penduduk relatif tinggi,dan diversifikasi makanan pokok bukan beras belum berhasil,produksi pangan nasioanl tidak mencukupi untuk kebutuhan pangan,dan impor beras semakin meningkat,impor pangan lainnya (kedelai,daging dll) meningkat,serta terjadi krisiskerawanan pangan,”ungkap Mahyudin.
Selanjutnya,kata Mahyudin, konsep solusi untuk meningkatkan pangan nasional adalah melalui gerakan bercocok tanam bagi pejabat daerah,pimpinan instansi,camat,kepala desa dan lurah.
“Selain itu pembangunan Dem Area pertanian percontohan terpadu juga sangat penting,”kata Mahyudin.
Sementara itu solusi lain,kata Mahyudin, untuk meningkatkan produksi pangan nasioanal saat ini telah dilakukan pembangunan kebun pangan (food estate) skala besar di Kabupaten Ketapang sinergi dengan BUMN Peduli Pangan.
“Kemudian mewajibkan seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang di bidang perkebunan dan kehutanan untuk mengalokasikan peruntukan areal lahan tanaman pangan minimal 300 hektar pada areal perizinan perusahaan,dan mendorong perusahaan swasta untuk berinvestasi di bidang pertanian tanaman pangan di Kabupaten Ketapang,”jelas Mahyudin.***(lkbk)
> Foto : Kepala Bappeda Ketapang,Drs.H.Mahyudin,M.Si.**(doc.lkbk)
