Duet kepemimpinan Dr. H. Soekarwo dan Drs. H. Saifullah Yusuf secara resmi kembali dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Masa Jabatan 2014-2019 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Rabu (12/2).
Mendagri RI Gamawan Fauzi memuji kemesraan dan keharmonisan yang ada pada kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul (sapaan akrab Gubernur dan Wagub Jatim). Kemesraan duet KarSa ini patut dicontoh provinsi lain.
"Patut kita contoh dan ditauladani keharmonisan mereka, Pakde Karwo dan Gus Ipul, dalam memimpin Jatim. Dan, capaian kinerja pembangunan sukses. Semangat otonomi daerah, butuh inovasi dan kreativitas yang tinggi. Pertahankan prestasi Jatim dalam pengelolaan keuangan daerah yang tiga kali mendapat predikat wajar tanpa pengecualian dari BPK RI," katanya.
Menurutnya, terpilihnya kembali Pakde Karwo-Gus Ipul tidak saja mengindikasikan keharmonisan dan kemesraan hubungan antara kepala daerah dan wakil kepala daerah yang patut dicontoh, tetapi juga sebagai bentuk kepercayaan dan penilaian positif dari masyarakat Jatim atas berbagai capaian keberhasilan program pemerintah daerah selama lima tahun terakhir.
Ia menjelaskan, Jatim adalah provinsi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Untuk itu, perlu adanya hubungan yang baik dan erat antar kedua pimpinan serta dengan bupati/walikota se-Jatim, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat Jatim.
"Kita bayangkan jumlah penduduk Jatim 10 kali dari penduduk Singapura. Saya berharap ada hubungan baik dan erat antara bupati/walikota dengan gubernur serta wakil gubernur. Para ulama dan tokoh masyarakat juga harus ikut menyejukkan Jatim," pesannya.
Lebih lanjut disampaikannya, provinsi paling timur Pulau Jawa ini, mengalami kemajuan cukup pesat. "Jawa Timur menjadi provinsi nomor satu dan menjadi yang terbaik, dalam hal pengembangan infrastruktur dan ekonomi yang berkembang cukup pesat," ujarnya.
Gamawan menghargai dengan segenap kebijakan Pemprov Jatim yang dilakukan Gubernur maupun DPRD Jatim. Sejumlah regulasinya telah melindungi petani tebu, petani padi, peternak sapi, sejalan dengan program-program nasional yang berjalan dengan baik di Provinsi Jatim. "Kemampuan pengelolaan program pemerintahan yang tumbuh dari atas dan tumbuh dari bawah, secara harmonis yang perlu dimantapkan terus menerus. Ini yang mengantarkan Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang maju dan terus berkembang," jelasnya.
Mendagri mengucap syukur karena Pilgub Jatim 2013 berlangsung satu putaran dan memerlukan sedikit biaya dibandingkan pilgub 2008 lalu yang berlangsung selama tiga putaran dan menghabiskan hampir mencapai Rp 1 triliun. "Alhamdulillah, waktu mengantarkan kita bersama
Seusai pelantikan, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim itu menyampaikan, terdapat 12 misi utama untuk menyukseskan visi, misi, dan program pembangunan Jatim pada 2014-2019. Dengan adanya misi utama ini, "Terwujudnya Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing," serta "Makin Mandiri Sejahtera bersama Wong Cilik" akan mudah tercapai.
Pada periode kedua ini, Pakde Karwo bersama Gus Ipul akan fokus pada 12 misi utama. Pembelaan terhadap wong cilik sangat kuat sekali. Itu merupakan komitmen untuk mereka yang kalah terhadap distorsi pasar bebas. Salah satu langkah nyatanya adalah melalui skema pembiayaan dan menaikkan kualitas produk.
Selama kepemimpinannya, ia melibatkan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Forum Komunitas seperti Ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, parpol, dan seluruh elemen masyarakat. Pendekatan demokrasi partisipatoris dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Berdasarkan data BPS tahun 2009-2012, Pemprov Jatim terus mengalami peningkatan pencapaian dalam berbagai hal. Sebagai contoh, pencapaian IPM terus mengalami peningkatan secara signifikan yakni tahun 2009 mencapai 71, sedangkan tahun 2012 meningkat menjadi 72,54. Angka melek huruf tahun 2009 sebesar 87,50 persen, meningkat pada tahun 2012 menjadi 89 persen.
Selain itu, angka harapan hidup (AHH) Jatim sebesar 69,15 (tahun 2009), sedangkan tahun 2012 meningkat menjadi 70,79. Angka kematian bayi pada tahun 2009 mencapai 31,41/1.000 kelahiran hidup, tahun 2012 menurun menjadi 25,95/1.000 kelahiran hidup. Sedangkan persentase gizi buruk tahun 2009 mencapai 4,33 persen, mengalami penurunan menjadi 2,30 persen tahun 2012.
Pada aspek ekonomi makro, peningkatan daya beli masyarakat ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dan di atas rata-rata nasional. Tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 6,68 persen, dan meningkat menjadi 7,27 persen pada tahun 2012.
Pelantikan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 135/P/Tahun 2013 yang memuat tentang mengesahkan pemberhentian dengan hormat dari jabatan masing-masing, Soekarwo dari Gubernur dan Saifullah Yusuf dari wakil gubernur periode 2009-2014. Kemudian, mengangkat kembali KarSa sebagai Gubernur dan Wagub Jatim masa jabatan 2014-2019.
Keputusan Presiden ini berlaku sejak pelantikan jabatan dan akan ditindaklanjuti Mendagri RI. Surat ditetapkan di Jakarta pada 15 November 2013. Ini artinya keduanya secara resmi pula memimpin kembali Jatim. Duet kepemimpinan ini melanjutkan perjuangan membangun Jatim yang pada tahun 2009-2014.
Dalam pelantikan kali ini, beberapa menteri yang hadir diantaranya adalah Roy Suryo, Menteri Pemuda dan Olahraga; serta Syarif Hasan, Menteri Koperasi dan UKM. Selain itu, Edi Baskoro Yudhoyono, Sekjen DPP Partai Demokrat juga tampak hadir. Sementara dari 13 Gubernur yang diundang setidaknya hanya tampak Gubernur Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur. (Red).