» » » Wapres Boediono Mendapat Medali Prince Willem Van Oranje

Wapres Boediono Mendapat Medali Prince Willem Van Oranje

Penulis By on Sabtu, 29 Maret 2014 | No comments

Memberikan Kuliah Umum Di Universitas Leiden
LEIDEN - Wakil Presiden Boediono mendapat Medali Prince Willem Van Oranje atas jasanya membangun ekonomi dan demokrasi di Indonesia.  Pemberian penghargaan tertinggi dari Universitas Leiden itu diberikan seusai Wakil Presiden Boediono memberikan pidato di auditorium Universitas Leiden, Belanda, 26 Maret 2014 lalu. 

“Universitas Leiden mengusung prinsip kemerdekaan dan kebebasan sejak awal didirikan oleh Pangeran William Van Orange. Atas dasar prinsip-prinsip itu kami sangat menghargai upaya Wakil Presiden Boediono dalam membangun ekonomi dan demokrasi Indonesia,” kata Rektor Universitas Professor Carl Stolker. 

Penghargaan Willem Van Orange sebelumnya pernah diberikan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon. 

Pidato Wapres Boediono berjudul Sustaining Indonesia's Economics and Political Transformation dimana di dalamnya ia mengangkat perlunya pembangunan Indonesia berfokus pada infrastruktur, sumber daya manusia dan kelembagaan demi menghindari Indonesia dari jebakan ekonomi kelas menengah (middle income trap). 

Dalam kesempatan itu Wapres Boediono juga membuka patung Hussein Djajadiningrat, orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor pada 1813 di Universitas Leiden. Rektor Professor Carl Stolker mengatakan bahwa pendirian patung Hussein bertujuan untuk mengenang kehadiran dan jasa tokoh intelektual Indonesia yang memiliki kaitan sangat erat dengan universitas tersebut. Hadir dalam kesempatan itu putra Hussein Djajadiningrat, Hussein Wahyu Djajadiningrat. 

Dalam pembukaannya sebelum pidato, Rektor Professor Carl Stolker menyambut kehadiran Wakil Presiden Boediono di Universitas Leiden, universitas tertua di Belanda yang mengusung dua prinsip utama yakni libertatis praesidium, atau kebebasan dan kemerdekaan. “Anda baru menyelesaikan tugas menghadiri pertemuan internasional penting yang juga mengusung kedua prinsip itu demi mencapai perdamaian dunia,” katanya merujuk pada pungkasnya KTT Keamanan Nuklir 2014 sehari sebelumnya di Den Haag yang dihadiri Wapres. 

Rektor Universitas Leiden mengatakan bahwa universitas Leiden punya hubungan sangat baik dengan Indonesia sejak lama dan telah mengoleksi buku-buku atau manuskrip tua dari era nusantara sebelum sebagian menjadi Hindia Belanda. Kerjasama antar institusi pun telah lama dijalin dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Negeri. 

“Banyak mahasiswa kami yang turut menjadi bapak bangsa Indonesia. DI Leiden pula pertama berdiri gerakan yang mengusung kemerdekaan Indonesia di awal abad 20 dengan berdirinya Perhimpunan Indonesia. Salah satunya adalah Hussein Djajadiningrat, peraih gelar doktor pertama yang pernah mengalami penolakan karena sikap tidak percaya dan rasisme di masa itu,” katanya.***( wapresri.go.id/lkbk)


Keterangan Gambar : Wakil Presiden Boediono menerima medali Prince Willem van Oranje atas jasanya membangun ekonomi dan demokrasi di Indonesia. Penghargaan tertinggi dari Universitas Leiden tersebut diberikan oleh Rektor Universitas Leiden Prof. Carel Stolker. ***(Foto :Jeri W)


Baca Juga Artikel Terkait Lainnya