» » » Cerita Heni Ketika Berkunjung ke Istana Bogor

Cerita Heni Ketika Berkunjung ke Istana Bogor

Penulis By on Selasa, 15 April 2014 | No comments

SIAPA bilang berkunjung dan masuk ke dalam Istana Kepresidenan itu sulit? Mungkin di masa lampau hal itu akan agak terasa sulit, tapi tidak di masa sekarang. Hanya tinggal melakukan beberapa prosedur sederhana, setelah itu Istana Kepresidenan pun bisa dikelilingi.

Awalnya ibu rumah tangga yang akrab disapa Heni ini tidak mengetahui bagaimana caranya agar rakyat biasa sepertinya bisa masuk dan melihat-lihat Istana Kepresidenan. Ketika akhirnya mendapat informasi tentang cara untuk mengunjungi Istana Kepresidenan di Bogor, Heni pun memutuskan untuk mencobanya.

"Awalnya menelepon staf Istana Bogor bernama Mbak Erni, lalu ditanya mau ke Istana Bogor tanggal berapa, kemudian berapa orang, dan dari perkumpulan apa. Sebelumnya, kami juga mengirimkan surat permohonan via e-mail,” kenang Heni Hardito ketika dihubungi via telepon, Senin (7/4) sore. Setelah itu, sehari sebelum hari kunjungan, Heni diberitahu bahwa surat izin untuk mengikuti Tur Istana Bogor sudah bisa diambil di Istana Bogor. 

Heni menceritakan bahwa surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Istana Bogor tersebut dimasukkan sejak 2 minggu sebelum hari kunjungan, yaitu pada tanggal 3 Maret 2014 dan kemudian pada tanggal 15 Maret 2014, ia dan Komunitas Pecinta Kebaya Encim dan Batik Lawasan alias Encimers dapat melakukan tur di Istana Bogor dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. “Pokoknya dari awal itu fun lah, enak. Tour guide-nya Pak Cecep,” ujar Heni yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan keuangan dan berdomisili di Kalimantan ini.

Mulanya, Encimers mendaftarkan 14 orang peserta Istura (Istana untuk Rakyat). Namun pada hari kunjungan, hanya 8 orang saja yang dapat mengikuti tur karena 6 orang berhalangan hadir. Bagi Heni, semuanya terasa begitu menyenangkan walaupun ada beberapa bagian yang tidak boleh dimasuki karena alasan keamanan. Meskipun tidak diperbolehkan membawa kamera SLR, Heni dan teman-temannya cukup senang karena tetap bisa berfoto-foto ria walau hanya dengan menggunakan kamera poket. 

“Kita mengerti memang tidak boleh membawa kamera yang SLR, jadi pakai kamera poket aja. Semuanya lancar-lancar aja,” kata Heni. “So far kita foto-foto di tangga-tangga itu, hanya beberapa tempat kita boleh foto ya. Tapi menyenangkan, dan ternyata nggak sulit masuk ke Istana,” Heni bercerita dengan antusias.

Heni dan komunitasnya yang pada saat mengunjungi Istana Bogor mengenakan kebaya encim merasa senang bisa masuk ke dalam istana sembari membayangkan cantiknya jaman dulu. “Tapi kita kemarin itu nggak maksimal. Tadinya ingin pakai kebaya beneran, bawahnya pakai kain beneran, tapi mau diganti dimana susah. Jadi pakai atasan encim saja. Kita masih penasaran banget dan ingin mengulang lagi,” ucap Heni yang kala itu mengenakan kebaya encim berwarna abu-abu.

Secara prosedur, menurut Heni, tidaklah sulit untuk mengunjungi Istana, semuanya dipermudah. Tidak sesulit yang umumnya dibayangkan orang-orang dan tidak ada kendala prosedur apa-apa. “Sampai teman saya yang di Kalimantan juga bilang, kok bisa sih masuk Istana? Saya bilang gampang kok. Kita rakyat dipermudah. Jadi masuk aja, tak ada prosedur yang berbelit-belit. Kemudian di sana kita juga pake baju yang sopan, nggak yang gimana gitu. Ya udah, lancar kok. Saya sih enak-enak aja sih. Baik-baik orangnya,” tutur perempuan yang lebih suka disebut sebagai ibu rumah tangga yang punya hobi fotografi itu. 

Heni yang baru tahu bahwa seluruh Istana Kepresidenan yang ada di Indonesia ini bisa dikunjungi, mulai berencana untuk mengunjungi istana-istana lainnya. Dan tentunya, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan oleh masing-masing Istana.

Seperti yang diceritakan Heni, tidak sulit untuk berwisata ke Istana Kepresidenan. Jika ingin berkunjung ke Istana Jakarta, cukup datang langsung ke Istana tanpa perlu mengirimkan surat permohonan lebih dulu. Tur Istura dibuka pada hari Sabtu dan Minggu. Setelah tiba di istana, baru kemudian mendaftarkan diri kepada petugas. 

Sementara untuk prosedur pengajuan kunjungan ke Istana Tampaksiring dan Istana Cipanas tidak jauh berbeda dengan prosedur kunjungan ke Istana Bogor. Surat permohonan kunjungan yang dajukan harus mencantumkan nama rombongan (contoh: SMP Negeri X Cipanas, Keluarga Pengajian Al-Amin), jadwal kunjungan yang berisi jam dan waktu yang diajukan, jumlah peserta berikut nama lengkap seluruh peserta, dan nomer telepon yang dapat dihubungi.

Pengiriman surat permohonan kunjungan ini berbeda untuk setiap Istana. Untuk Istana Bogor, selambat-lambatnya dikirim 14 hari sebelum tanggal kunjungan melalui email yang ditujukan ke Kepala Istana Kepresidenan Bogor ke email tu.istanabogor@gmail.com atau fax ke 0251-8328172. Setelah surat terkirim, diharapkan melakukan konfirmasi kepada Vina/Erni melalui nomer 0251-8321001 ext.116.

Sementara untuk Istana Cipanas, surat dapat ditujukan kepada Kepala Istana Kepresidenan Cipanas selambat-lambatnya 3 hari sebelum tanggal kunjungan. Surat dapat dikirimkan melalui fax ke 0263-512120 dan melakukan konfirmasi ke 0263-511188.

Jika ingin ke Istana Tampaksiring, surat dapat diajukan ke Kepala Istana Kepresidenan Tampaksiring selambat-lambatnya 7 hari sebelum tanggal kunjungan. Surat dapat dikirim melalui Pos ke Istana Tampaksiring, Jl. Ir. Dr. Soekarno, Tampaksiring, Gianyar, Bali, atau melalui email: istanatampaksiring@istanapresiden.go.id atau fax ke 0361-901300. Setelah itu melakukan konfirmasi ke 0361-901400 ext 532.

Istana Bogor dan Cipanas memiliki jadwal kunjungan yang sama yaitu setiap hari Senin-Minggu, kecuali hari Jumat, hari libur, dan ketika Istana Bogor dan Istana Cipanas sedang digunakan untuk kegiatan kepresidenan, pada jam 08.00-14.00 WIB. Sedangkan Istana Tampaksiring dibuka pada pukul 09.00-14.00 WITA, setiap hari kecuali hari libur dan ketika Istana Tampaksiring sedang digunakan untuk kegiatan kepresidenan.

Begitu mudah bukan? Semua orang boleh mengunjungi Istana Kepresidenan. Yang perlu diingat hanyalah pada saat mengikuti kunjungan ke Istana-istana ini, para peserta dimohon untuk menggunakan pakaian rapi dan tidak menggunakan sandal. Batik, kemeja, seragam, dan kaus berkerah adalah pakaian yang diperbolehkan saat mengikuti kunjungan ke Istana Kepresidenan. Sampai jumpa di Istana Kepresidenan.*** (yun)



Gambar :Heni berdiri paling kanan, bersama teman-temannya ketika berkunjung ke Istana Bogor, Sabtu (15/3) lalu. ***(foto:doc. istimewa)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya