
Beranikah anda seperti 3 orang murid SD yang menyeberangi jembatan miring di atas sungai berarus deras Setiap hari lagi. Mereka bukan melakukan aksi mendebarkan seperti di program acara Takeshi, bukan pula sebuah lomba uji nyali atau acara outbond. Ini adalah kejadian nyata dan berada tidak jauh dari istana SBY dan gedung para anggota DPR yang terhormat.
Meniti bahaya
Tiga murid SD Negeri 02 Sangiang Tanjung meniti jembatan yang telah miring di atas Sungai Ciberang, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa. Foto ini bersumber dari Kantor Berita Antara.
Sungguh ngeri membayangkan mereka meniti bahaya di atas jembatan miring itu. Terpeleset sedikit hanyutlah sudah mereka dilarikan arus deras sungai Ciberang.
Tidak jauh dari situ, para anggota dewan yang terhormat menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Untuk renovasi toilet tempat (maaf) BAB (buang air besar) para anggota dewan yang terhormat itu digelontorkan uang 2 milyar lebih. Untuk merenovasi ruang rapat Banggar diperlukan dana 20 milyar. Bahkan, untuk beli lampu ruang anggaran diperlukan uang seharga mobil Xenia. Malah untuk membuat kalender yang akan dibagikan kepada anggota DPR itu dibutuhkan dana satu milyar lebih. Dan masih banyak lagi uang negara dihabiskan untuk memanjakan para anggota dewan yang terhormat itu.
Bandingkan dengan kondisi jembatan di atas, tidak ada yang peduli untuk membangunnya. Rakyat dibiarkan sengsara, sementara di Jakarta uang negara dihamburkan begitu saja. Sungguh ironi. Andaikan uang renovasi toilet itu dialihkan untuk memperbaiki jemnbatan miring seperti ini jauh lebih bermanfaat, berapa banyak jembatan dan gedung sekolah rusak tempat belajar anak-anak negeri dapat direnovasi.***(sehb)
Meniti bahaya
Tiga murid SD Negeri 02 Sangiang Tanjung meniti jembatan yang telah miring di atas Sungai Ciberang, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa. Foto ini bersumber dari Kantor Berita Antara.
Sungguh ngeri membayangkan mereka meniti bahaya di atas jembatan miring itu. Terpeleset sedikit hanyutlah sudah mereka dilarikan arus deras sungai Ciberang.
Tidak jauh dari situ, para anggota dewan yang terhormat menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Untuk renovasi toilet tempat (maaf) BAB (buang air besar) para anggota dewan yang terhormat itu digelontorkan uang 2 milyar lebih. Untuk merenovasi ruang rapat Banggar diperlukan dana 20 milyar. Bahkan, untuk beli lampu ruang anggaran diperlukan uang seharga mobil Xenia. Malah untuk membuat kalender yang akan dibagikan kepada anggota DPR itu dibutuhkan dana satu milyar lebih. Dan masih banyak lagi uang negara dihabiskan untuk memanjakan para anggota dewan yang terhormat itu.
Bandingkan dengan kondisi jembatan di atas, tidak ada yang peduli untuk membangunnya. Rakyat dibiarkan sengsara, sementara di Jakarta uang negara dihamburkan begitu saja. Sungguh ironi. Andaikan uang renovasi toilet itu dialihkan untuk memperbaiki jemnbatan miring seperti ini jauh lebih bermanfaat, berapa banyak jembatan dan gedung sekolah rusak tempat belajar anak-anak negeri dapat direnovasi.***(sehb)