Aceh Timur- Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Aceh Timur, Ir. Anas Johan, MM, merasa risau dan panik terkait dugaan banyaknya penyelewengan atas program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) untuk budidaya Kedelai di Kabupaten tersebut.
"Syawaluddin (Salahsatu Kabid pada dinas tersebut) telah menikam Ayah (panggilan akrab dari Anas Johan) dari belakang, jangan dipublikasikan dulu permasalahan tersebut, tolong kasihani Ayah, nanti jabatan Ayah sebagai Kadis bisa dicopot. Ayah tidak bersalah, sebaiknya beri waktu buat Ayah untuk konfirmasi Syawaluddin." Demikian kata Ir. Anas Johan, saat dikonfirmasi wartawan, terkait permasalahan tersebut dikantornya, Senin (10/2/14).
Anehnya, saat itu ketika ditemui disalahsatu warung kopi Gampong Aceh Idi, Kepala Bidang (Kabid) Produksi dan Hortikultura, Syawaluddin,SP.MP yang ditemani Kepala Seksi (Kasi) Padi, Barmawi, tanpa basa-basi dan tidak terlebih dahulu mengenali wartawan yang sedang berhadapan dengan mereka. Dan serta merta mereka berkicau dengan bahasa-bahasa yang menyalahkan serta melecehkan wartawan media ini.
Dengan saling bersahut-sahutan, Syawaluddin dan Barmawi mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan wartawan media ini, mereka berdua sangat geram terhadap wartawan Global Aceh yang telah mencari kesalahan mereka. Menurut mereka, wartawan Global Aceh tidak terlebih dahulu mengkonfirmasi mereka, bahkan Syawaluddin mengatakan, saat dirinya menghubungi ke seluler wartawan tersebut, tidak diangkat. kata Syawaludin Cs kepada wartawan Media ini lagi.
" Saya sangat geram terhadap wartawan Global Aceh yang telah menuduh saya, bahwa budidaya kedelai di Indra Makmu bermasalah, itu fitnah dari wartawan Global Aceh, saya baru saja turun ke Indra Makmu, dan tidak ada kelompok tani budidaya kedelai yang bermasalah di sana," celoteh Syawaluddin Cs, yang mereka sendiri tidak kenal yang didepannya itu adalah saya wartawan Global Aceh.
Pada percakapan tersebut,sambung Barmawi temanya Syawaluddin, mengatakan bahwa petani di Indra Makmur akan memukul wartawan Global Aceh , kata Barmawi didepan wartawan media ini lagi.
Setelah pertemuan di Warung kopi tersebut, Koordinator Liputan Media Online Global Aceh, Zulfadli kembali menelpon Syawaluddin dan menerangkan bahwa orang yang anda bicarakan tadi adalah korlip Global Aceh sendiri, saat itu Syawaluddin dengan rasa gugup dan berkilah bahwa yang mengatakan demikian bukanlah dirinya, melainkan Barmawi temanya.
Sementara itu, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasruddin siap bersaksi sebagai pihak yang turut mendengar penghinaan dan pelecehan yang disampaikan dua oknum pejabat dari Dinas Pertanian dan Hortikultura Aceh Timur kepada wartawan Global Aceh. " Setelah kami duduk bersama Syawaluddin Cs, pada malam harinya, Barmawi menelpon saya dan dengan rasa ketakutan meminta tolong kepada saya atas kelancangan mulutnya telah melakukan penghinaan atas wartawan media ini," demikian terang Nasruddin.(d- 77 / F-75)