HUKRIM

hukrim

Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ajak 1.000 Siswa/i SMA Nuantara Bersatu Meraih Mimpi

JAKARTA- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, ada sembilan kunci meraih mimpi antara lain Berdoa kepada Tuhan YME (Great Prayer), Bermimpilah setinggi- tingginya (Great Dreamer), Berbuat maksimal mewujudkan mimpi (Action), Selalu optimis bahwa pasti akan terkabul (Optimist), tetap fokus wujudkan mimpi (Focus), menghadapi hambatan harus fleksibel (Flexible), harus memiliki relasi (Networking), tetap belajar (Keep Learning), lakukan semuanya dengan hati (Do by Heart).

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 1.000 siswa/i SMA peserta Wisata Nusantara Bersatu dari seluruh Indonesia di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017).

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam meraih mimpinya seluruh siswa/i SMA harus optimis, suatu saat mimpi itu akan tercapai dan tetap melakukan tindakan untuk meraih mimpi itu melalui belajar dan juga harus fleksibel terhadap hambatan-hambatan yang ada. “Terus fokus terhadap mimpimu, dan mimpimu itu besar sehingga kamu tidak bisa melakukannya sendiri dan kamu harus mempunyai great netwoork,” katanya.

Lebih lanjut Panglima TNI juga menyampaikan, raihlah mimpimu dan ajak teman-temanmu untuk meraih mimpi bersama-sama, karena meraih mimpi tidak bisa diraih sendirian, tetapi jangan hanya menjadi seorang pemimpi. “Kamu harus fokus terhadap mimpimu sepanjang masa dan setiap saat belajar dengan giat dan sungguh-sungguh serta tetap konsisten,” ucapnya.

“Disinilah kesempatan kamu berkumpul bersama teman-teman siswa/i lain dari seluruh Indonesia dan jadikan kebersamaan ini sebagai netwoorkkamu dan bersama-sama mempunyai satu visi, serta tetap harus belajar terus tentang kebersamaan dan bersosialisasi, sehingga jika semua dilakukan dengan hati maka hasilnya pasti akan meningkat,” tambah Panglima TNI.

Mengakhiri pembekalannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, siswa/i Wisata Nusantara Bersatu mempunyai mimpi besar dalam meraih cita-citanya membangun negara dan bangsa ini. “Saya titip bangsa dan negara kepadamu karena kamu sudah punya mimpi-mimpi besar dengan belajar dan berjuang menjadi bangsa ini lebih maju,” pungkasnya.

Sementara itu, menjawab pertanyaan awak media, Panglima TNI mengatakan bahwa kegiatan siswa/i Nusantara bersatu ini merupakan inspirasi dari amanat Presiden RI Ir. H. Joko Widodo tentang membangun bangsa Indonesia dari pinggiran. “Para siswa/i kelas 2 SMA berasal dari tempat-tempat yang terpencil, terpinggir seperti dari Sangir Talaud dan pulau-pulau kecil, mereka dikumpulkan di sini,” ujarnya.

“Diharapkan siswa/i ini setelah diberikan motivasi dan tugas, mereka punya bekal untuk menceritakan kepada teman-teman sekolah lainnya. Kemudian program ini akan dilakukan setiap enam bulan dan nanti yang selanjutnya mereka membuat Kader-Kader serta merekomendasi program ini kepada semua pelajar seusia mereka agar berjuang dengan belajar untuk bangsa dan negara,” ucap Panglima TNI.

Turut hadir pada pembekalan tersebut diantaranya, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asops Panglima TNI Mayjen  TNI Agung Risdhianto, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, serta para Asisten Angkatan dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos.***(SP/LKBK65).

Gambar:Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65.
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Panglima TNI Gatot Nurmantyo : “Menghadapi Kompetisi Global, Tantangan TNI AU Semakin Dinamis”

JAKARTA-Menghadapi era kompetisi global, tantangan TNI AU di masa datang akan semakin dinamis terutama terkait dengan perkembangan kompetisi kedaulatan wilayah udara, pada sisi lain pemberlakuan kebijakan Asean Open Sky Policy 2015, juga perlu terus mendapat perhatian khusus karena diprediksi akan berimplikasi pada keamanan dan kedaulatan.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) dari Marsekal TNI Agus Supriatna kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, TNI AU perlu menempatkan dirgantara sebagai wahana penting dalam kehidupan nasional. “Dirgantara nasional sebagai kedaulatan negara yang memayungi kelangsungan hidup bangsa harus dipertahankan dan diamankan,” tegasnya.

Panglima TNI menyatakan bahwasanya dalam membangun kekuatan TNI AU, harus berani mengevaluasi diri secara jujur, terutama berkaitan dengan pembangunan kekuatan alutsista. “TNI AU sebagai komponen utama pertahanan bangsa aspek dirgantara, harus dapat menjadi pertahanan udara nasional yang handal,” ujarnya.

Dalam kurun waktu terakhir ini, masih terjadi peristiwa kecelakaan pesawat TNI. Oleh karena itu, perlu keseriusan dalam membenahi dan membangun kekuatan TNI Angkatan Udara. “Peristiwa serupa tidak boleh terulang kembali, harus sungguh-sungguh dalam pembinaan alutsista mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharan,” kata Panglima TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam menyikapi perubahan dan perkembangan dunia yang demikian pesat, harus diimbangi dengan kemampuan personel TNI yang profesional, militan dan memiliki dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara. “Loyalitas organisasi dan loyalitas leadership harus ditegakkan dan diimplementasikan, loyalitas adalah inti penghormatan seorang prajurit TNI, karena tanpa loyalitas bukanlah jiwa dan sikap seorang prajurit TNI,” tegasnya.

Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa pada tahun ini, saya sudah mencanangkan untuk menjadi tahun bersih-bersih bagi TNI dari korupsi. “Ini menjadi tonggak penting bagi sejarah TNI untuk menguatkan tekad dan komitmen bersama, agar TNI benar-benar menjadi institusi terpercaya di negeri ini,” tegasnya.

“Siapapun kita, tidak boleh mengingkari dan menghianati komitmen itu dengan cara tidak melakukan korupsi sekecil apapun sebagai pertanggung jawaban TNI terhadap rakyat, bangsa dan negara,” pungkasnya.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65.
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Panglima TNI Gatot Nurmantyo : “Semangat Kebersamaan Membangun Desa Sebagai Basis Ketahanan Wilayah”

JAKARTA-Kehadiran Program TMMD bukan sekedar menghadirkan bangunan fisik, tetapi yang lebih penting yaitu terbangunnya semangat gotong royong, meningkatnya kepedulian sosial dan semangat kebersamaan membangun desa sebagai basis ketahanan wilayah menuju ketahanan nasional.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat membuka Rapat Paripurna TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) ke-37TA. 2016, bertempat di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).

Panglima TNI menyatakan bahwa, semangat kejiwaan TMMD adalah semangat gotong-royong sebagai ciri dan budaya bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Pelaksanaan TMMD harus dapat memberi nilai tambah dalam prestasi kerja dan terbangunnya kondisi sosial, wawasan kebangsaan, ketahanan masyarakat serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Kita perlu terus bangun komunikasi sosial dengan masyarakat desa, agar pembangunan di desa dapat terlaksana dengan cepat sesuai harapan rakyat,tegas Panglima TNI.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, sejalan dengan meningkatnya keinginan Pemda, Kabupaten dan Kota untuk dilaksanakan TMMD di wilayahnya, maka pelaksanaan TMMD yang selama ini dilaksanakan dua kali setahun di tingkatkan menjadi tiga kali setahun.

Selama TMMD para prajurit saya perintahkan tidur di rumah penduduk, kemudian uang lauk pauknya dimasak dan dimakan bersama penduduk dimana prajurit tersebut tinggal,  dari situ diharapkan terjalin kekeluargaan dan persaudaraan dengan masyarakat,” ungkapnya.

Diakhir pengarahannya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan kepada peserta Rapat Paripurna TMMD, yaitu: Pertama, pelaksanaan TMMD tidak keluar dari tujuan dan semangat TMMD. Kedua, keberhasilan TMMD bukan bangunan fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah dampak positif dari pelaksanaan TMMD. Ketiga, pelaksanaan TMMD dimaknai sebagai program yang dibutuhkan oleh masyarakat. Keempat,   evaluasi hasil TMMD sebelumnya untuk dapat meningkatkan dan mencapai hasil yang optimal pada pelaksanaan TMMD yang akan datang. Kelima, laksanakan TMMD dengan niat ingin berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyerahkan hadiah dan penghargaan kepada pemenang Lomba Karya Jurnalistik TMMD ke-37, serta penyerahan bantuan Laptop kepada perwakilan siswa SMA dari seluruh Indonesia yang berjumlah 1.000 orang.

Tema yang diangkat dalam penyelenggaraan Rapat Paripuna TMMD ke-37 TA. 2016 yaitu “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI”.

Rapat Paripurna TMMD ke-37 TA. 2016 diikuti oleh 520 peserta, terdiri dari para staf PJO TMMD, anggota Tim Asistensi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Danrem selaku Penanggung Jawab Keberhasilan Pelaksanaan (PKP), para Aster Kotama/Kostrad/ Kopassus, para Kapen Kotama/Kostrad/Kopassus, para Dandim/Dansatgas TMMD ke-98 dan ke-99, para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi, para Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Provinsi, serta perwakilan Bupati/ Walikota penyelenggera TMMD.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65.
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Lagi, Satgas Kodam XII/Tanjungpura Terima Senjata Api Sebanyak Enam Pucuk

KUBU RAYA-Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel Inf Tri Rana Subekti, S.Sos membenarkan adanya penyerahan Senjata Api sebanyak enam pucuk terdiri dari, empat pucuk Senjata Api Laras Panjang Jenis Lantak dan dua pucuk Senjata Api laras pendek, saat dikonfirmasi awak media via telephon genggamnya,Kamis (19/1/2017) kemarin malam.

Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Tri Rana Subekti menyampaikan, bahwa penyerahan Senjata Api (Senpi) sebanyak enam pucuk itu dari warga Sagatani yang diserahkan pada Rabu 18 Januari 2017, kepada anggota Satgas Kodam XII/Tpr Serka Iron M Rizal disaksikan dua anggotanya, di Rumah Antok (41), Ia selaku Tokoh Masyarakat Kecamatan Sagatani beralamat di Jalan Sagatani, Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kodya Singkawang, ungkapnya.

Lanjutnya, dalam penyerahan Senpi kepada Satgas Kodam XII/Tpr, menurut laporan dari Dansatgas kepada Kapendam XII/Tpr bahwa Antok menjelaskan, warganya yang menyerahkan senjata api tersebut tidak ada unsur paksaan, melainkan dengan kesadaran mereka sendiri untuk menyerahkan senjata api milik mereka, ujar Kapendam.

Kapendam pun via telephon genggamnya menyampaikan terima kasih, kepada Satgas Kodam XII/Tpr yang telah melaksanakan tugas dengan baik, “dan salam hormat saya kepada warga Sagatani dan Bapak Antok selaku tokoh masyarakat Sagatani, yang telah bekerjasama dengan baik”,tutup Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Tri Rana Subekti.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Pendam Tanjungpura untuk Portal LKBK65.
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Dewan Adat Dayak dan Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar Adakan Pertemuan, Ini Hasilnya

PONTIANAK-Majelis Adat Budaya Melayu Provinsi Kalimantan Barat bersama Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat,telah melakukan pertemuan di Restoran Sari Bento, Musium Pontianak,Jumat (20/01/2017) sekitar pukul 13:30 wiba.

Pada pertemuan tersebut hadir Prof Dr H Chairil Effendy MS sebagai Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu Provinsi Kalantan Barat dengan Drs Cornelius Kimha M Si, Pelaksana Harian Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, 

Dari hasil pertemuan itu kedua belah pihak sepakat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Kalimantan Barat. Dan kepada para pihak yang menggelar demonstrasi di Pontianak, Jumat, 20 Januari 2017, dihimbau agar tidak melakukan perbuatan anarkis.

Selanjutnya kedua belah pihak sepakat turut aktif ikut mendinginkan suasana dengan tidak mengeluarkan pernyataan di media massa yang bisa menimbulkan resistensi dari kelompok lain.

Kemudian Dewan Adat Dayak dan Majelis Adat Budaya Melayu menghimbau peran aplikatif Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk mengambil langkah-langkah antisipasi apabila muncul potensi miss komunikasi antar agama dan dan antar kelompok masyarakat.

Berikutnya MABM dan MAD mendukung tugas Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menciptakan stabilitas keamanan, dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku apabila terbukti terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Kedua belah pihak berusaha seoptimal mungkin mengendalikan masyarakatnya agar tidak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan.

Pertemuan yang berlangsung penuh dengan kekeluargaan itu disaksikan juga oleh Zulfydar Zaidar Mochtar SE MM, Prof Ir HM Alamsyah HB, Drs Budiman Tahir MSi, M Yusuf SPd, MSi dari Sektetaris MABM Provinsi Kalimantan Barat dan Yohanes Nenes, Ketua Tim Advokasi dan Lembaga Konsultasi Hukum Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat.***(Halim Anwar/LKBK65).

Gambar: Suasana pertemuan di Restoran Sari Bento,Museum, Pontianak,Kalimantan Barat, Jumat (20/01/2017) siang.***(Foto: Ist).
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Bakamla RI Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

JAKARTA-Lantunan merdu ayat suci Al Qur'an Surah Al Ahzab ayat 21-22 dan Surah Ibrahim ayat 7 yang dibacakan oleh Sape'i  dan Sari Tilawah oleh Neneng Siti Aisyah, yang keduanya merupakan personel  Bakamla RI, menambah kekhusyukan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di  Kantor Bakamla RI Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi No. 56, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).  

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo S.E., M.H. dalam amanatnya yang dibacakan oleh Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Sestama Bakamla RI) Laksda TNI Agus Setiadji S.A.P.  antara lain mengatakan :

“Selain perjuangan dan suri tauladan yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, peringatan Maulid ini juga perlu dimaknai secara spiritual, moral, sosial, dan persatuan”.

Nilai spiritual yaitu bahwa melalui peringatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan menambah rasa cinta kepada Rasullullah SAW dengan kelahirannya sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam, ‘memetik’ nilai moral dengan meneladani akhlak Rasul SAW yang terpuji, nilai sosial dengan menumbuhkan kepedulian kita terhadap sesama manusia, lingkungan alam, dan makhluk hidup lainnya. Dan juga diharapkan melalui peringatan ini dapat mempersolid kekuatan dan kebersamaan dalam semangat persatuan.

Acara peringatan Maulid Nabi SAW bertema “Dengan Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW, Bakamla RI Siap Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” ini diisi pula dengan ceramah oleh Ustad Abdur Rokhim H. A, Skm, Skep, Mkes yang dikenal sebagai Ustadz Blangkon Loreng dan berdinas di Dinas Kesehatan Korps Marinir yang bermarkas di Jalan Pahlawan Usman dan Harun No. 40 Jakarta Pusat. Acara ditutup dengan do'a dan ramah tamah.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______

Panglima TNI Gatot Nurmantyo: “TNI Dukung Pembangunan Nasional Dari Pinggiran”

JAKARTA-Sesuai instruksi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, TNI akan mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional yang dimulai dari pinggiran dan tidak tersentralisasi. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (Rapim TNI) tahun 2017, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap,Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017).

Panglima TNI dalam arahannya mengatakan, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam berbagai pertemuan bahwa sekarang ini sedang terjadi kompetisi global yang terjadi  karena pertumbuhan jumlah penduduk yang luar biasa dan akan habisnya energi pada tahun 2043.

“Sesuai Peak Oil Theory,turunnya produksi minyak bumi akan mengubah secara drastis gaya hidup dan model bisnis, sehingga menyebabkan krisis ekonomi dan depresi ekonomi yang lebih lanjut akan meningkatkan kejahatan dan merusak tatanan masyarakat, yang akhirnya menyebabkan terjadinya kompetisi global”, ujar Panglima TNI.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, setiap kebijakan Presiden RI merupakan solusi untuk menjawab permasalahan kompetisi global dengan memanfaatkan modal geografi Indonesia.

“Presiden menetapkan dalam Nawacita, Indonesia sebagai Negara Maritim dengan mengoptimalkan permukaan, dalam laut, dasar laut dan pantai, selanjutnya Negara Agraris melalui perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan dengan cara melibatkan rakyat dan kesemuanya untuk rakyat”, kata Panglima TNI. 

Panglima TNI mengatakan bahwa pada tahun 2016 penegakan hukum terus dilakukan dalam TNI antara lain melalui deklarasi perang terhadap Narkoba dan telah terbukti melalui program bersih-bersih Narkoba disetiap Kotama.

“Saatnya kita sikat itu Narkoba bersama BNN dan Polri, karena kalau kita biarkan maka anak cucu kita yang akan kena akibatnya. Tidak ada tawar menawar bila ada prajurit TNI terlibat sebagai pengguna dan peredaran narkoba harus di pecat,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI mengatakan bahwa TNI yang kuat, hebat dan profesional perlu pemimpin-pemimpin handal yang mampu memberikan contoh tauladan serta selalu bersama-sama dengan prajuritnya.“Dalam kondisi seperti ini kita harus solid dan tidak ada jarak antara yang memimpin dan yang dipimpin, soliditas diperlukan karena ancaman pemecah belah selalu ada,” tuturnya.

Lebih lanjut Panglima TNI menyatakan bahwa, bangsa Indonesia harus menyatukan tekad untuk kembali kepada nilai-nilai asli dan kearifan lokal bangsa Indonesia serta mengimplementasikan kembali Pancasila secara benar dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“TNI dan Polri tidak boleh ada jarak, karena inti kekuatan bangsa Indonesia adalah TNI dan Polri. Apabila salah satu dilemahkan, maka Indonesia akan terganggu stabilitas nasionalnya,” ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI menjelaskan bahwa, Undang-Undang terorisme Indonesia masih mengkategorikan terorisme sebagai tindak pidana biasa, seharusnya terorisme didefinisikan sebagai kejahatan Negara. “Teroris itu sudah pembunuhan massal, membuat ketakutan berlebihan, merusak sendi-sendi kehidupan bahkan merusak kedaulatan Negara, karena teroris adalah kejahatan Negara,” katanya.

Sementara itu, Panglima TNI menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kebijakan pemerintahtentangindustri pertahananmaka harus dilakukan pemanfaatan industri pertahanan dalam negeri untuk pemenuhan Alutsista TNI.

“Proses perencanaan pengadaan Alutsista TNI harus seijin Panglima TNI (sesuai UU RI No 34/2004 tentang TNI), memiliki interoperabilitas, transparansi, akuntabilitas serta terbaik, terinci, tepat guna dan berdaya guna serta mampu mendukung tugas pokok TNI,” pungkas Panglima TNI.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut diantaranya Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.Ip.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______