» » » Pengelolaan Sarana Transportasi Jalan Di Ketapang Harus Terpadu

Pengelolaan Sarana Transportasi Jalan Di Ketapang Harus Terpadu

Penulis By on Minggu, 08 September 2013 | No comments





LKBKalimantan.com-----Masih rusaknya jalan Ketapang – Kendawangan dan jalan Pelang – Tumbang Titi serta dibeberapa titik ruas jalan lainnya di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat sampai saat ini tetap menjadi sorotan dari sejumlah kalangan.Hal ini mengingat begitu pentingnya sarana transportasi jalan ini bagi kelancaran arus perekonomian masyarakat.

Menyikapi keluh kesah masyarakat soal masih rusaknya ruas jalan di Kabupaten Ketapang ini, H.Farhan,SE,Msi,mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Ketapang yang sekarang sebagai Kadis Perhubungan Ketapang,juga merupakan pengurus KOSGORO Ketapang  ini awalnya menolak memberikan pendapat, sebab menurut Farhan dianya tidak memiliki wewenang mengomentari soal kerusakan sarana transportasi yang ada di Ketapang saat ini,namun demikian terlepas dari jabatan yang melekat pada dirinya saat ini,sosok Farhan sebagai masyarakat Ketapang turut pula ambil bagian memberikan solusinya,bahwa untuk berhasilnya pembangunan sarana transportasi jalan di Ketapang,menurut Farhan, diperlukan sebuah komitmen secara terpadu dari dinas serta aparatur Pemkab Ketapang itu sendiri dalam mengelolanya.

"Kalau komitmen itu tidak dilakukan maka persoalan sarana transportasi jalan di Ketapang akan tetap menjadi sebuah problem berkepanjangan".Ujar Farhan mengawali bincang-bincangnya dengan LKBK beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh,kata Farhan, terus menerus rusaknya jalan Ketapang – Kendawangan,jalan Pelang – Tumbang Titi,ini adalah karena akibat tidak adanya komitmen yang jelas dari dinas-dinas instansi terkait dalam melakukan pengelolaannya secara terpadu. Memang  pembangunan jalan itu menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,namun demikian Pemkab Ketapangpun tentu turut berperan menyukseskannya,karena jalan itu berada di wilayah Kabupaten Ketapang dan dipergunakan oleh masyarakat Ketapang.

"Tidak akan memperoleh hasil dengan baik apabila pengelolaan sarana transportasi itu tidak dilakukan secara terpadu dan sistimatis sesuai tugas dan fungsi dari dinas-dinas terkait itu sendiri,selain itu peran serta masyarakatpun sangat dibutuhkan untuk mendorong pemerintah dalam menyelesaikan carut-marut pembangunan sarana transportasi jalan yang sampai saat ini belum juga tuntas-tuntas, pada hal sarana transportasi itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengelola perekonomian mereka",kata Farhan.

Selanjutnya,menurut Farhan,satu hal  yang harus juga diperhatikan dalam praktik pembangunan jalan tersebut agar memperoleh kwalitas terbaik adalah dengan cara membuat program kerja jangka pendek,semisal dalam satu tahun jarak jalan yang harus dibangun cukup 2 km dulu,tapi kwalitasnya terbaik dan dapat dipergunakan puluhan tahun,demikian juga tahun berikutnya kembali diprogramkan untuk jarak selanjutnya,sehingga sampailah pada titik terakhir  dari jarak jalan yang akan dibangun itu.

"Selain dari itu ditangani secara fungsional yaitu secara rutin ataupun berkala dilakukan pemeliharaan  dengan menugaskan unit pelayanan PU apakah itu UPPU ataupun UPJJ (Unit Pelayanan Jalan dan Jembatan) secara rutin dan tentu harus pula dilakukan pemetaan terhadap ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan,dan berikutnya adalah perlu adanya kepedulian dan responsif terhadap situasi jalan yang mengalami kerusakan tersebut untuk segera ditangani,"pungkas H.Farhan,SE,Msi.(HLKBK)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya