PONTIANAK-Jajaran TNI dan Polri di Wilayah Perbatasan Sintang Indonesia dan Sri Aman Sarawak Malaysia Timur, kompak dalam menjaga wilayah perbatasan.
Mereka saling bahu membahu bersama-sama berpatroli disepanjang perbatasann untuk mengawal agar tidak ada barang yang masuk ke wilayah Indonesia aecara illegal.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Drs.Suhadi Sw,M.Si,kepada Portal LKBK.co.id, Rabu (16/11/2016) kemarin menjelaskan bahwa pasukan TNI dan Polri sangat kompak dalam menjaga Wilayah Perbatasan tersebut, mereka cukup rukun melakukan perondaan baik melalui jalan kaki maupun bersepeda motor, dimana untuk menuju satu titik kordinat tertentu harus ditempuh dengan berjalan kaki antara 12 sampai 15 jam.
“Seperti di kecamatan Ketungau Tengah,khususnya Desa Nanga Kelapan yang berbatasan dengan Kampong Engkramut Nyelam Malaysia Timur, harus ditempuh dengan berjalan kaki 11 jam. Melalui jalan Setapak, demikian juga di desa Sungai Seria Kecamatan Ketungau yang berbatasan dengan Balai Ringgit Malaysia, ditempuh dengan jalan kaki 15 jam, melewati jalan tikus yang sudah dilewati jalan Gajah”,terang Suhadi.
Selanjutnya kata Suhadi,petugas TNI dan Polri diperbatasan dalam berpatroli selain memberikan himbauan kepada warga masyarakat setempat supaya ikut membantu mengawasi keluar masuknya orang atau barang,termasuk pengawasan masukya Narkoba ke Indonesia melalui Perbatasan.
“Karena jajaran Kepolisian bersama TNI dan Bea Cukai sudah berulang kali melakukan penangkapan Narkoba melalui wilayah Perbatasan,”ungkap Kabid Humas,Suhadi, seraya menjelaskan bahwa disamping itu mereka juga menghimbau masyarakat supaya tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan dalam bercocok tanam, karena dampaknya tidak saja dirsakan salah satu Warga Indonesia saja , tetapi dirasakan juga oleh warga berbatasan ke dua Negara.***(Halim Anwar/LKBK).
Gambar: Kabid Humas Polda Kalbar,Kombes Pol Drs.Suhadi Sw,M.Si.***(Ist).
____
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
____